Prangko edisi khusus "Tintin di Kemayoran" dan "Tintin di Pulau Komodo" diluncurkan di Brussel. Prangko ini menjadi prangko resmi komunikasi KBRI Brussel di seluruh wilayah Belgia.
Prangko hasil kerjasama KBRI Brussel dengan Museum Herg dan Moulinsart, perusahaan pemegang lisensi karya cipta Herge, serta B-Post (perusahaan pos Belgia) ini khusus diterbitkan dalam rangka memperingati hubungan bilateral Indonesia-Belgia ke 65 tahun.
"Rancangan perangko khusus resmi Belgia ini menggunakan gambar yang diambil dari dua adegan komik Tintin," demikian Counsellor Pensosbud KBRI Brussel Riaz J.P. Saehu dalam siaran pers, Selasa (23 September 2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara berlangsung meriah, disaksikan oleh para dubes negara-negara sahabat yang berada di Brussel, anggota Parlemen Eropa dan Komisi Eropa, serta para tokoh masyarakat Belgia, akademisi, kalangan pengusaha, penggiat seni budaya dan mendapatkan banyak pujian atas kreatifitas KBRI Brussel dalam memanfaatkan Tintin sebagai simbol persahabatan Indonesia dan Belgia.
"Tahun 2014 adalah tahun penting dalam hubungan Indonesia dan Belgia, karena banyak inisitif di bidang politik, ekonomi, pendidikan dan budaya yang dilakukan dalam empat tahun terakhir ini," ujar Dubes Havas dalam sambutannya.
Selanjutnya Dubes Havas menyinggung salah satu capaian hubungan investasi Indonesia dan Belgia yang tercermin dari masuknya investasi sebesar 10 Juta Euro oleh Solvay, sebuah perusahaan berbasis teknologi asal Belgia di Indonesia.
Selain itu juga dibentuknya program studi kajian Islam S2 pertama di universitas Katholik tertua di Eropa yakni Katholieke Universiteit Leuven, yang penyusunan kurikulumnya dibantu sepenuhnya oleh Indonesia.
Dubes juga menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Uni Eropa (UE) memiliki arti penting di tahun 2014 ini dimana mulai 1 Mei 2014, telah berlaku Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama Indonesia Uni Eropa atau Framework Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation (PCA) setelah parlemen dari 28 negara anggota UE dan Parlemen Eropa serta Indonesia meratifikasi perjanjian dimaksud.
Indonesia adalah negara Asia dan ASEAN pertama yang telah memiliki perjanjian PCA dengan UE. UE mengapresiasi upaya Indonesia dalam penghormatan HAM dan demokrasi, serta menilai bahwa Indonesia merupakan salah satu model yang tepat bagi UE dalam mencari bentuk multikuturalisme.
"PCA ini diharapkan juga akan meningkatkan people to people contact, khususnya antar masyarakat madani serta kerjasama ranah investasi, perdagangan, dan pendidikan," pungkas Dubes.
Tintin dan Indonesia
Siapa yang tak kenal Tintin, wartawan sekaligus petualang dengan potongan rambut jambulnya yang khas, dan sahabat-sahabat yang selalu setia menemani, yaitu Snowy, Kapten Haddock, Professor Calculus, dan si kembar Thompson dan Thompson.
Semua tokoh-tokoh ini berasal dari serial komik "Petualangan Tintin" buatan artis dan kartunis asal Belgia yang bernama Georges Remi, atau lebih dikenal dengan panggilan Herg.
Namun demikian, tidak banyak yang tahu bahwa Tintin dkk pernah ke Indonesia. Dalam salah satu seri Petualangan Tintin, "Penerbangan 714 Ke Sydney", Tintin, Snowy, Kapten Haddock dan Professor Calculus, mendarat di Bandar Udara Internasional Kemayoran, Jakarta, untuk pemberhentian terakhir penerbangan 714 dari London sebelum menuju ke Sydney.
"Itu! Lihat! Kemajoran!...Apakah ini Djakarta atau bukan?" kata Professor Calculus kepada Tintin dan Kapten Haddock.
Dalam petualangannya di Indonesia, Tintin dkk kemudian berada di sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur di mana untuk pertama kalinya mereka melihat Komodo. "Apa itu?" tanya Kapten Haddock. "Itu Komodo!" jawab Tintin. (es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini