Koalisi sejumlah negara Arab yang dibentuk dan dimotori Amerika Serikat kemungkinan akan mendapatkan tambahan anggota. Turki, negara yang berbatasan langsung dengan Suriah, membuka peluang untuk bergabung.
"Kami akan memberikan dukungan yang diperlukan untuk operasi itu. Dukungan bisa berupa kekuatan militer ataupun logistik," ujar Presiden Turki Tayyip Erdogan di New York seperti dilansir Reuters, Rabu (24/9/2014).
Turki selama ini belum pernah menyatakan dukungan terhadap rencana untuk menggempur basis kekuatan ISIS di Suriah. Negara ini dalam posisi dilematis karena kabarnya tidak ingin membuat pergerakan yang malah memperkuat posisi Presiden Suriah President Bashar al Assad, karena konflik masa lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan udara Amerika Serikat dan koalisi di Suriah itu sendiri memakan lebih banyak korban jiwa. Dilaporkan 50 anggota militan jaringan Al-Qaeda dan 8 warga sipil, termasuk anak-anak ikut tewas dalam serangan melawan militan ISIS tersebut.
Sebelumnya, media AS memberitakan Bahrain, Yordania, Qatar, Yordania, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab ikut serta dalam serangan udara di Suriah tersebut.
(fjp/fjp)