2 ABG Perampok Dipergoki Korban Sopir Taksi di Rumah Sakit, Kemudian Dibekuk

2 ABG Perampok Dipergoki Korban Sopir Taksi di Rumah Sakit, Kemudian Dibekuk

- detikNews
Selasa, 23 Sep 2014 12:25 WIB
Jakarta - Aksi pelarian 2 ABG perampok Joni Efendi (54), sopir Taksi Express di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dini hari tadi, gagal. 2 ABG itu melarikan diri setelah korban melawan. Korban juga melukai 2 ABG itu. Nah, 2 ABG itu kemudian dipergoki korban di rumah sakit JMC Buncit. Kedua tersangka akhirnya berhasil dibekuk aparat Reskrim Polsek Pasar Minggu.

Salah satu tersangka, FA (16) menjelaskan, ia dan temannya Muhammad Basiturohman alias Basit (18) mengalami luka tusuk akibat perlawanan korban saat hendak merampok korban di Jl Pejaten Barat III, Pejaten, Pasar Minggu, Jaksel, Selasa (23/9/2014) pukul 03.00 WIB tadi.

"Basit luka tusuk di perut kirinya, sedangkan saya luka tusuk di lengan kanan," ujar FA kepada detikcom saat ditemui di Polsek Pasar Minggu, Selasa (23/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kondisi panik karena korban sudah menguasai pisau yang digunakan mereka untuk melukai korban, dua tersangka melarikan diri. Sedangkan tersangka SU (siswa SMK) sudah melarikan diri saat kedua temannya dan korban bergulat.

"Terus kami berdua lari dan meminta tolong karena Basit banyak mengeluarkan darah," ucapnya.

Di tengah jalan, mereka kemudian bertemu dengan saksi bernama Rifaldi (20) dan Rasid Novianto (15), warga Tegal Parang, Mampang, Jaksel. Kedua tersangka ternyata mengenal kedua saksi ini. Namun, kedua saksi ini tidak tahu jika FA dan Basit baru saja merampok.

"Pas lari kebetulan ada Rifaldi sama Rasid bawa motor. Kebetulan kami kenal mereka, suka nongkrong di Mampang juga. Tapi mereka tidak tahu kalau kami habis merampok, tahunya kami ditusuk saja," jelasnya.

Merasa kasihan, kedua saksi pun melarikan kedua tersangka ke RS JMC, Warung Buncit, Mampang, Jaksel. Setibanya di RS JMC, keduanya langsung diberikan perawatan di ruang UGD. Seorang satpam JMC bernama Erpan Saputra (30) memapah kedua tersangka ke ruang UGD.

"Orang rumah sakit tidak tahu kami habis merampok. Kami bilang kalau kami ditusuk orang," cetusnya.

Di sisi lain, sopir taksi yang sudah mengalami luka tusuk di bagian lehernya rupanya juga menyelamatkan dirinya ke RS JMC. Dengan instingnya saat itu, sang sopir berpikir bahwa kemungkinan kedua pelaku juga akan mencari pertolongan ke rumah sakit.

"Pas kami lagi di UGD, kami dengan ada suara bapak-bapak bertanya sama satpam. 'Pak ada 3 orang luka tusuk kemari tidak?'," kata FA sambil menirukan suara korban saat bertanya kepada satpam.

"Ada pak. Tapi cuma dua orang," lanjut FA menirukan satpam menjawab pertanyaan sopir taksi tersebut.

Sopir taksi itu pun kemudian meminta satpam menunjukkan kedua tersangka yang sedang dirawat di UGD. Sopir taksi yang masih mengenali wajah kedua tersangka ini pun langsung meminta satpam untuk mengamankan kedua tersangka.

"Iya, ini dia orangnya pak. Mereka habis merampok saya di Pejaten," sambung FA menirukan korban kepada satpam.

Satpam kemudian mengamankan kedua tersangka dan langsung menghubungi aparat Polsek Pasar Minggu. Satpam JMC tidak berani menangkap langsung lantaran tersangka FA saat itu masing mengantongi pedang di balik jaketnya.

"Kami mendapat laporan dari RS JMC bahwa ada pelaku perampokan terhadap sopir taksi yang sedang dirawat. Anggota kemudian meluncur ke RS JMC dan mengamankan keduanya," ujar Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu AKP Murgianto.

Saat itu, kedua tersangka diamankan oleh petugas Polsek Pasar Minggu. Dari tersangka FA diamankan sebilah pedang kecil.

"Sedangkan sebilah pisau ada pada korban. Korban berhasil merebut pisau tersangka yang sebelumnya digunakan untuk melukai korban," lanjutnya.

FA dibawa ke Mapolsek untuk dimintai keterangan, sedangkan tersangka Basit dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati dan masih dalam perawatan. Sementara korban masih dalam perawatan di RS JMC akibat luka tusuk di bagian lehernya.

(mei/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads