6 Wanita Cantik di Profesi Macho

6 Wanita Cantik di Profesi Macho

- detikNews
Selasa, 23 Sep 2014 11:30 WIB
6 Wanita Cantik di Profesi Macho
Jakarta - Beberapa hari ini, publik di media sosial ramai membicarakan seorang anggota Satpol PP di Pandeglang, Banten, Nurul Habibah. Nurul moncer setelah fotonya yang berseragam dinas tersebar di situs jejaring sosial. Foto tersebut dianggap unik, karena biasanya pekerjaan sebagai Satpol PP dilakukan oleh kaum pria, namun lain dengan Nurul, wajahnya yang cantik dan pekerjaannya sebagai Satpol PP menjadi sesuatu yang langka.

Selain, Nurul ada beberapa profesi 'macho' yang dilakoni oleh kaum wanita, seperti di bawah ini:

1. Pramudi Trans Jakarta

Nuni adalah seorang pramudi. Sehari-harinya gadis lajang kelahiran kota Jakarta ini beraksi di balik kemudi bus TransJakarta (TransJ). Menjalankan profesi yang lazimnya dijalani kaum pria tak membuat Nuni minder. Nuni malah senang bisa menjalani profesi yang sekaligus kegemarannya.

"Saya seneng nyopir sih," katanya saat berbincang-bincang dengan detikcom, Rabu (21/4/2010).

Nuni membawa bus besar berwarna oranye itu melintasi Koridor I Blok M-Kota. Waktu kerjanya mulai pukul 05.00-13.00 WIB. Kadang merambat hingga sore menjelang pukul 15.00 WIB. "Sudah 4 tahun, Mas," aku Nuni yang kala itu berusia 25 tahun.

Menjadi seorang pramudi yang lazimnya dilakoni pria tak membuat warga Jakarta Timur ini malu. Selain karena hobi mengemudi, menjadi pramudi TransJ menurutnya salah satu pembuktian kaum wanita pun tak masalah melakoni pekerjaan yang biasa dijalani kaum pria.

"Nggak masalah. Kan kita bisa juga," kata wanita yang terlihat mungil di balik lingkar kemudi TransJ yang besar itu.

Hal itulah yang diyakini Nuni ketika memilih menjadi pramudi TransJ. Selain karena pernah menjadi sopir angkot sebelumnya, Nuni pun meyakini hal inilah yang dimaksud RA Kartini puluhan tahun lalu saat memperjuangkan kesetaraan hak pria dan wanita.

"Iya, dong. Kita nggak boleh kalah sama laki-laki," ujar sarjana akuntansi yang saat ditemui tampil berkebaya kuning

2. Kopassus

Tak semua prajurit Kopassus bertampang gahar. Ada juga yang cantik dan ramah seperti Serda Dessy Alvionita (22). Perempuan asal Kutai Barat, Kaltim, ini sudah 3 tahun mengabdi di Kopassus dan dia kini memiliki prestasi di bidang terjun payung.

"Saya pernah mengikuti pertandingan military parachuting championship di China tahun 2013 mendapat peringkat ke 5 dari 42 negara. Rekor 375 penerjunan dan paling tinggi 10 ribu feet," terang Dessy saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Senin (21/4/2014).

Dessy merupakan salah satu penerjun perempuan yang beraksi di Hari Kartini dan ulang tahun Wanita TNI. Dengan mulus Dessy mendarat di lokasi yang ditetapkan. Berseragam loreng dan berbaret merah, Dessy dengan ramah melayani perkenalan dan bercakap-cakap.

"Saya merasa sangat bangga melakukan penerjunan dalam rangka Hari Kartini dan ulang tahun Wanita TNI. Ini juga tidak terlepas dari perjuangan dari Ibu Kartini yang mengangkat derajat wanita. Berkat jasanya, perempuan juga bisa menempati kedudukan tinggi," terang Dessy anak ketiga dari tiga bersaudara ini.

Dessy masih mempunyai cita-cita dan harapan tinggi. Dia ingin membuat bangga kesatuannya dan juga negara Indonesia. "Menjadi penerjun yang awet, handal. Dapat membuat bangga kesatuan, negara, dan untuk diri sendiri," terang Dessy yang masih single ini.

3. Polwan

Polisi Wanita di Indonesia bukan hanya kuat secara fisik, tapi banyak dari mereka yang memiliki wajah cantik. Salah satunya adalah Brigadir Eka Frestya.

Polwan cantik yang telah menikah ini memang banyak memiliki fans kaum pria. Wajahnya yang manis kerap kali menghiasi layar televisi saat dia bertugas menyampaikan laporan lalu lintas.

Menurutnya kecantikan bersifat relatif, yang terpenting bagi Polisi adalah bisa menjalankan tugas dengan tanggungjawab.

"Sebenarnya kan cantik itu relatif. Kalau menurut saya di TMC saja ada lebih dari 4 polwan. Dan mereka itu cantik-cantik semua," kata Brigadir Eka saat dihubungi detikcom, Selasa (21/2/2012).

Eka mengatakan, saat seleksi menjadi anggota Polri ada beberapa tes yang dijalani para polwan. Salah satunya adalah penilaian terhadap penampilan. Namun penugasan terhadap polwan juga tidak hanya karena penampilannya menarik atau tidak.

"Ada tes seleksi sikap, tampang, akademis, psikotes, jasmani, segalanya. Kita lulus diperhitungkan sesuai nilai dan ditempatkan sesuai nilai itu bukan tampangnya," ujarnya.

4. Binaraga

Hani dan suaminya Iwan
Bukan hanya laki-laki yang bisa memiliki badan atletis dan berotot. Wanita juga bisa memiliki otot kekar. Seperti yang terlihat di acara turnamen binaraga Paspampres di Mako Paspampres, Jl Tanah Abang 2, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9/2014). Para wanita berotot besar juga turut meramaikan turnamen tersebut.

Ada 2 kategori untuk para wanita 'super' ini. Yaitu woman model dan woman physique. Kategori woman physique lebih menonjolkan otot-otot besarnya sementara woman model adalah kelas yang lebih ringan dari woman physique.

Para wanita perkasa ini berlomba untuk merebut juara bianarawati. Kategorinya berdasarkan berat badan. Salah satu peserta yang ikut bernama Hani. Dia ikut berlomba bersama sang suami Iwan.

Di sela-sela persiapan tampil di hadapan juri, Hani dan Iwan menjadikan fitnes sebagai salah satu 'kewajiban' bagi mereka.

"Setiap hari latihan. Olahraga itu tidak hanya untuk kebutuhan fisik, tapi juga jiwa. Stres Akan hilang dengan olahrga," ujar Hani.

5. Paspampres

Serda Kowad Mela Indra Kusuma memenangkan turnamen fitnes Paspampres kategori woman fitnes model TNI-Polri. Mela berhasil menyisihkan 9 orang peserta lainnya yang kesemuanya adalah anggota Paspampres.

"Senang sekali saya bisa jadi juara pertama. Nggak nyangka bisa ngalahin yang lain," ucap Mela di Mako Paspampres, Jl Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9/2014).

Anggota Grup A Paspampres ini mengaku sering berolahraga. Namun ia tak memiliki waktu olahraga rutin karena terbentur tanggung jawab mengawal ibu negara Ani Yudhoyono.

"Saya mengawal Bu Ani. Jadi olahraga kalau sedang ada waktu saja," ucapnya.

Menurutnya, menjaga kebugaran tubuh sangatlah penting. Selain karena aktifitasnya yang membutuhkan fisik prima, juga untuk menjaga kesehatan tubuh.

"Di sini (Mako Paspampres) tersedia banyak fasilitas olahraga. Kalau lagi ada waktu, saya suka renang, lari, fitnes, apa saja," ujar perempuan lulusan Sekolah Pendidikan Kecabangan ini.

6. Satpol PP

Nurul Habibah, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pandeglang, Banten, kini telah meroket sejak foto dirinya yang berseragam menyebar di sejumlah situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Path.

Nurul merupakan pegawai di bagian staf administratif bidang Penertiban Satpol PP Kabupaten Pandeglang. Wanita cantik dengan tinggi badan 156 centimeter dan berkulit putih ini tampak anggun semampai dengan balutan seragam tugas khas Satpol PP.

"Saya nggak nyangka ya bisa sampai segitu hebohnya," tutur gadis cantik ini sambil tersenyum simpul saat ditemui di kantor Satpol PP Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (22/9/2014).

Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Pandeglang, Mustandri pagi tadi mendapat panggilan khusus dari Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi khusus membahas hal ini.

"Saya sampai dipanggil pak Bupati, tadi pagi saya sudah menghadap. Saya jelaskan seluruhnya kepada beliau tentang aktifitas yang dilakukan Nurul sampai menjadi buah bibir di media masa, response pak Bupati positif karena tidak mengganggu tugasnya di satuan," ungkapnya.
Halaman 2 dari 7
(slm/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads