Sumbangan air bersih itu dilakukan secara bertahap ke beberapa lokasi yang telah dipilih dari daftar yang dimiliki oleh panitia. Pemilihan lokasi sumbangan dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kekeringan dan dipantau apakah daerah itu sudah mendapat bantuan yang sama dan lembaga lain atau belum.
"Kita memiliki daftar yang didapat dari berbagai informasi. Kita juga berkoordinasi dengan Pemkab setempat dan organisasi-organisasi lain yang juga melakukan pengiriman bantuan untuk mengetahui daerah mana saja yang telah mendapat bantuan," ujar Sumartono Hadinoto, pengurus PMS dan juga PMI Surakarta, saat pelepasan tanki bantuan pertama di halaman kantor PMS, Jalan Juanda No 47, Solo, Selasa (2r/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk hari pertama ini sumbangan kita kirimkan bantuan ke Desa Petirsari dan Gambirmanis, keduanya Praci, Wonogiri. Untuk kedua desa itu mungkin bantuannya mencapai 20 hingga 25 tangki karena mengalami kekeringan sangat parah. Selanjutnya akan dibagikan ke desa-desa lain di kabupaten sekitar Solo, yaitu di Wonogiri, Sragen, Boyolali. Sedangkan untuk kabupaten Karanganyar dan Klaten masih menunggu data dari relawan di lapangan.
"Yang dilaporkan paling parah adalah di Wonogiri. Terdapat 28 desa, di 8 kecamatan di daerah itu yang mengalami kekeringan parah," ujarnya.
(mbr/try)