Kesepakatan mengusulkan 3 nama ini dicapai melalui pembahasan yang alot antara Tim Pakar yang terdiri dari Chandra M Hamzah (mantan Wakil Ketua KPK, praktisi hukum), Aqua Dwipayana (pakar komunikasi, pengamat pertahanan dan keamanan), Refly Harun (pakar hukum tata negara), Onno W Purbo (pakar TI), dan Fauzi Ikhsan (pakar ekonomi) serta Kelompok Kerja redaksi detikcom. Masukan pembaca juga menjadi bahan pertimbangan.
Bagaimana rekam jejak ketiga kepala daerah tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kandidat berikutnya adalah Agustin Teras Narang (59) yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Tengah. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 1999-2004. Penghargaan Meretas Ketertinggalan dari Sekretariat Negara pernah ia raih pada 2008 silam atas keberhasilannya mengurangi angka pengangguran. Sementara itu di tahun 2009, Teras Narang juga mendapat Penghargaan Gubernur Prospektif.
Ada pula M Nurdin Abdullah (51 tahun) yang terpilih sebagai Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, untuk kedua kalinya pada tahun 2013 dengan diusung oleh 9 partai. Penambahan jumlah ruang publik menjadi salah satu hal yang diprioritaskan oleh Nurdin. Salah satunya adalah pusat kota yang terletak dekat dengan Pantai Seruni yang tadinya berupa semak belukar, kini dijadikan sebagai sarana olahraga serta fasum dan fasos. Pria bergelar profesor ini juga berhasil membuat Bantaeng memenangkan Piala Adipura empat tahun berturut-turut.
3 dari 72 nama tersebut merupakan hasil seleksi dari ratusan nama. Awalnya, nama kepala daerah lainnya seperti Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Tri Rismaharini juga masuk dalam daftar calon menteri. Namun, Tim Pakar Seleksi Menteri menilai mereka lebih baik menjalankan tugas sesuai jabatannya sekarang karena masih dibutuhkan di daerahnya masing-masing.
Pertimbangan tersebut juga dipikirkan oleh Jokowi dalam menarik kepala daerah untuk menjadi menteri. Ia harus melihat terlebih dahulu terkait kepentingan daerah dan kepentingan nasional yang ditangani tokoh yang bersangkutan.
"Itu yang harus dikalkulasi apakah lebih bagus untuk membangun daerahnya atau bisa ditarik untuk kepentingan nasional. Jadi harus ada pertimbangan dan kalkulasi yang detail," kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (22/9/2014).
Anda dapat berpartisipasi dengan mengusulkan calon menteri yang paling tepat lewat polling seleksimenteri.com. Caranya, log in dengan akun detikconnect/Facebook/Twitter/email, lalu pilih calon menteri yang Anda anggap tepat. Pembaca juga dapat bergabung dalam diskusi terbuka Seleksi Menteri detikcom pada Selasa, 30 September 2014 dengan mendaftar di sini.
(imk/try)