.webp)
Veteran perang Amerika Serikat yang menyusup ke dalam Gedung Putih mulai diadili. Terungkap bahwa saat kejadian, mantan tentara AS ini membawa lebih dari 800 buah amunisi di dalam mobilnya.
Mengenakan seragam tahanan warna oranye, Omar Gonzalez (42) berdiri dengan tenang saat jaksa David Mudd mengungkapkan bahwa tim penyelidik menemukan amunisi saat menggeledah mobilnya yang diparkir di dekat Gedung Putih. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (23/9/2014).
Amunisi tersebut, menurut Mudd, berjumlah ratusan baik yang ada di dalam kotak maupun yang sudah dipasang di dalam magasin. Penyelidik juga menemukan dua buah kapak dan sebuah parang di dalam mobil yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil membawa pisau lipat, Gonzalez berhasil masuk ke dalam sebelum akhirnya diamankan Secret Service.
Mantan tentara AS yang dua kali bertugas di Irak ini, dijerat dakwaan menyusup masuk secara ilegal ke dalam gedung atau area terlarang sambil membawa senjata berbahaya dan mematikan. Jika dinyatakan bersalah, Gonzalez terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Aksi Gonzalez masuk ke dalam Gedung Putih dan akumulasi besarnya jumlah amunisi... menjadikan dia berbahaya bagi presiden," ucap jaksa Mudd kepada hakim John Facciola.
Dalam sidang, Mudd juga mengungkapkan bahwa Gonzalez pernah ditangkap pada Juli lalu di wilayah Virginia karena melakukan perlawanan saat ditangkap dan dijerat dakwaan kepemilikan ilegal atas senapan laras panjang.
Saat itu, kepolisian menemukan sejumlah senjata api di dalam kendaraan milik Gonzalez, termasuk senapan penembak jitu ditambah sebuah peta yang diselipkan di dalam Alkitab. Dalam peta tersebut, lokasi Gedung Putih dan kuil Masonic dilingkari olehnya.
Tidak hanya itu, pada Agustus lalu, Gonzalez juga sempat dicegat oleh kepolisian di luar Gedung Putih. Ditemukan sebuah kapak yang diselipkan di pinggangnya, namun dia tidak ditangkap.
(nvc/ita)
