Dialog berlangsung di Pesanggarahan Mahasiswa Jawa Barat, Distrik X Nashr City, Kairo, Mesir, Senin (22/9/2014). Seorang mahasiswa S2 Universitas Al Azhar, Murtadho menyoal tujuan kedatangan delegasi DPR ke Kairo.
Dia juga mempertanyakan berubahnya sikap politik sejumlah parpol terkait RUU Pilkada. "Dulu partai-partai ini menolak lewat DPRD. Sudah bagus posisi rakyat dalam pilkada langsung ini. Lantas berubah, atas nama rakyat. Dimana posisi rakyat," tanya Murtadho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angkanya sekitar Rp 300 triliun. Tapi kami tidak merasakan di sini," ujarnya.
Anggota DPR dari FPAN Muhammad Najib menjelaskan kedatangan delegasi ke Kairo dalam rangkaian kunjungan kerja ke Palestina untuk melihat kondisi langsung Palestina pasca agresi militer Israel.
"Kunjungan ke Kairo terkait Palestina. Ingin melihat kondisi Palestina langsung, mendorong rekonsiliasi nasional. Baik ke Ramallah maupun ke Gaza. Kami ke Ramallah. Tapi sayang tidak dapat masuk ke Gaza," kata Najib.
Anggota DPR F-Demokrat Ramadhan Pohan menjelaskan soal polemik RUU Pilkada di Tanah Air. Ramadhan menegaskan, posisi Partai Demokrat yang tidak memihak kubu Jokowi-JK maupun kubu Koalisi Merah Putih.
Ramadhan menyesalkan sikap kubu Jokowi-JK yang menarik-narik PD untuk bergabung dalam voting di sidang paripurna penetapan RUU Pilkada pada 25 September mendatang.
"Partai Demokrat itu tidak di Jokowi-JK, tidak juga di Koalisi Merah Putih. Demokrat mendukung pilkada langsung tapi dengan perbaikan-perbaikan. Pak SBY sudah berkali-kali menyatakan bahkan melalui YouTube, tapi PDIP ini selalu menarik-narik," cetusnya.
Dialog delegasi DPR dengan mahasiswa RI di Kairo difasilitasi KBRI. Hadir dalam dialog Atase Pendidikan Fahmi Lukman, Ramadhan Pohan (FPD), Muhammad Najib (FPAN), Hari Kartina (FPD), M Basri Sidehabi (FPG), dan M Syahfan Badri Sampurno (FPKS).
(rmd/vid)