Tim Gabungan Polri dan TNI Lakukan Investigasi Terkait Bentrok di Batam

Tim Gabungan Polri dan TNI Lakukan Investigasi Terkait Bentrok di Batam

- detikNews
Senin, 22 Sep 2014 14:39 WIB
Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia menyatakan pihaknya telah membentuk tim gabungan atas insiden tertembaknya 4 Anggota TNI di Batam, Kepulauan Riau. Tim yang terdiri dari Polda Kepri dan TNI AD Batalyon Infantri 134 Tuah Sakti, Kepri diberi tugas untuk menginvestigasi peristiwa bentrok tersebut.

"Saat ini oleh Pak Kapolda Kepri bersama Bapak Danrem tengah dilakukan investigasi, jadi Sudah ada tim gabungan yang berjalan, Kapolda dan Danrem, untuk memeriksa, memastikan bagaimana kronologinya sampai terjadinya tertembaknya anggota TNI itu," kata Juru bicara Polri, Brigjen Boy Rafli Amar di kantornya, Senin (22/9/2014).

β€ŽDi internal Polri, lanjut boy, Dit Propam Polda Kepri juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap proses yang berjalan. Artinya, para pihak akan melihat apakah proses penegakan hukum terhadap penggerebekan BBM dengan langkah-langkah yang diambil, seperti dengan adanya penembakan, apakah telah sesuai dengan tahapan-tahapan dan prosedurnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu kondisi ini sesuatu hal yang tak diinginkan, tetapi Internal Polri akan lakukan langkah-langkan pengecekan kebenaran langkah-langkah hukumnya, akuntabilitas dalam proses penegakan hukum itu nanti dilihat Termasuk penggunaan senjata api yang mengakibatkan tertembaknya orang lain yang belakangan diketahui adalah rekan-rekan dari Batalyon," ujarnya.

Boy menyebutkan, proses investigasi masih berjalan. Pihaknya ingin melihat terlebih dahulu bagaimana kronologi yang terjadi sehingga 4 anggota TNI itu tertembak.β€Ž

"Proses ini masih berjalan.β€Ž Tekad Polri ingin melihat real (realitas) yang ada, Polri ingin melihat bagaimana urutan tindakan-tindakan itu, sudah dilakukan secara baik atau tidak, ini sangat penting untuk kami menyimpulkan apakah penggunaan senjata api yang telah dilakukan sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada," tuturnya.

"Kami belum bisa berbicara tentang dinamika yang berkembang antara komunikasi yang berjalan di lapangan," tambahnya.




(idh/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads