Belasan massa dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Kemenkum HAM siang ini. Salah satu dari mereka memakai topeng dan memainkan gitar.
Belasan massa itu menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Kemenkum HAM, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2014) siang. Mereka kebanyakan merupakan aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW).
Mereka membawa berbagai poster penolakan terhadap pembebasan bersyarat bagi terpidana korupsi. Di antara demonstran itu ada yang memakai topeng Anggodo Widjojo, Hartati Murdaya, dan Menkum HAM Amir Syamsuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW Emerson Yuntho yang ikut berdemo di lokasi, teatrikal SBY memainkan gitar itu adalah kritik pedas.
"Lewat aksi teatrikal ini, kami mau kritik komitmen pemberantasan korupsi Kemenkum HAM. Timbul polemik soal pembebasan bersyarat koruptor, dia malah cuek. Asyik sendiri main gitar, bikin album," kata Emerson.
"Kami menilai tidak ada komitmen emerintah dalam pembebasan korupsi. Ini terbukti dari banyaknya pembebasan bersyarat yang dinikmati oleh koruptor," sambung Emerson yang tampak mengenakan kemeja warna putih.
Berdasarkan data penelusuran ICW, selama era pemerintahan SBY 2004-2014, sedikitnya terdapat 38 terpidana korupsi yang menikmati pembebasan bersyarat. Mereka terdiri dari 31 terpidana yang ditangani oleh KPK dan 7 yang ditangani kejaksaan.
Jumlah riil penerima pembebasan bersyarat itu diperkirakan lebih besar dari yang dipantau ICW. Makanya kata Emerson, mereka juga akan meminta keterbukaan informasi dari Kemenkum HAM.
Emerson meminta agar pemerintah, dalam hal ini Kemenkum HAM, agar transparan dengan mempublikasikan seluruh pembebasan bersyarat yang dikeluarkan. Hal itu dinilai sangat perlu sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat.
(bar/mpr)