HUT Polantas, Polda Metro akan Memaksimalkan Pelayanan Masyarakat

Jakarta - Hari ini, 22 September 2014, Polantas berulang tahun yang ke-59. Sebagai anggota polisi yang paling bersentuhan dengan masyarakat, Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya terus berupaya untuk membenahi kesemerawutan lalulintas Ibu Kota. Salah satunya dengan memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

"Pertama mulai dari internal. Saya kepada anggota saya marilah kita jadi anggota lantas yang betul-betul melayani masyarakat pengguna kendaraan, supaya semakin sadar, bahwa masyarakat membutuhkan keseriusan kita semua. Tanpa kita masyarakat akan menunggu kehadiran kita," ujar Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Restu Mulya Budyanto kepada detikcom, Senin (22/9/2014).

Namun, perlu disadari, mengembalikan kelancaran lalulintas Jakarta bukan tugas polisi semata. Perlu adanya peran serta dari instansi terkait yang terintegritas agar lalulintas Jakarta tidak semakin sesak. Masyarakat juga diimbau berperan aktif dan semakin sadar dalam berlalulintas.

"Kepada masyarakat mari kita sama-sama peduli terhadap disiplin berlalulintas, jadilah pelopor keselamatan dengan pemikiran itu bukan untuk siapa-siapa tetapi buat kita. Ikuti aturan dengan baik, siapkan kendaraan yang baik sebelum bepergian agar terhindar dari kecelakaan," jelasnya.

Ia juga mengingatkan kepada anggotanya untuk tidak melakukan pungutan liar. Jadilah polantas yang berwibawa agar dicintai masyarakat sehingga citra Polri semakin baik.

"Bagi saya segala sesuatu jangan bersifat komersil. Tunjukkan sikap melayani dengan ikhlas, tidak berorientasi kepada uang," tegasnya.

Dalam rangka HUT Polantas ini, jajaran Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya melakukan serangkaian kegiatan sosial mulai dari pemberian bantuan hingga melakukan sosialisasi ketertiban berlalulintas di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/9) kemarin.

Sumbangan berupa helm diberikan kepada sejumlah tukang ojek. Tidak hanya itu, Polda Metro Jaya juga melakukan pemberian donor darah dan sumbangan kepada sejumlah anak yatim.

(mei/mpr)