.webp)
Kehadiran Presiden SBY di Lisabon, Portugal untuk melakukan kunjungan bilateral disambut pemerintah Portugal dengan sangat hangat. Setiap kali pertemuan, SBY disambut dengan upacara kenegaraan dan melakukan inspeksi pasukan. Bahkan, saat meletakkan karangan bunga ke makam Luiz de Camoes, Presiden SBY dikawal pasukan berkuda.
Presiden SBY melakukan serangkaian kegiatan pada Jumat (19/9/2014) secara maraton. Pukul 10.00 waktu setempat, Presiden SBY menuju Jeronimes Monastery di kawasan Belem. Di sinilah tempat makam Luiz de Camoes, sastrawan kebanggaan Portugal. Di sini pula makam Vasco da Gama, pelaut kesohor yang menjelajahi dunia hingga Indonesia.
Di tempat ini, SBY disambut dengan upacara kenegaraan. Sebagai penghormatan kepada pahlawan Portugal, Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam Luiz de Camoes. Saat berada di tempat ini, SBY dikawal oleh ratusan personel tentara berkuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam setiap pertemuan itu, Presiden SBY disambut dengan upacara kenegaraan. Dalam upacara itu, diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Portugal. Setelah itu, Presiden SBY melakukan inspeksi pasukan. Saat bertemu Presiden Portugal Anibal Cavaco, Presiden SBY dipuji sebagai presiden Indonesia yang telah berhasil membangun kehidupan demokrasi, memajukan ekonomi dan memimpin Asean.
Saat bertandang ke kantor Walikota Lisabon, Presiden SBY menerima kunci emas (golden key) sebagai bentuk kehormatan. Menurut Antonio, Golden Key of Lisbon merupakan lambang persahabatan kota Lisabon. "Pemerintah Kota Lisabon sangat senang, karena kota Lisabon menjadi kunjungan kenegaraan terakhir bapak Presiden," kata Antonio Costa saat penyambutan SBY. Antonio berharap Presiden SBY ikut mempromosikan budaya dan kerjasama Kota Lisabon dengan kota Jakarta sebagai ibukota Indonesia.
Atas penerimaan Golden Key of Lisbon itu, SBY sangat senang dan terhormat. "Saya menerima Golden Key of Lisbon sebagai simbol membuka kerjasama antara kedua negara dan kota," lanjut SBY.
Dalam sambutannya, SBY juga menyatakan Lisabon sebagai kota bersejarah yang memiliki peradaban yang sangat maju. "Dari kota inilah lahir para pemberani yang melakukan ekspedisi dan menjelajah dunia, seperti Vasco da Gama," kata dia.
SBY berharap hubungan antara Indonesia dan Portugal terus berkembang. Di bidang kebudayaan, hubungan antara Indonesia dan Portugal bisa dilhat budaya tradisional, seperti di Aceh yang dipengaruhi para pelaut Portugis di masa lalu. "Musik keroncong di Indonesia juga dipengaruhi oleh alat musik tradisional Portugal, Fado," kata SBY.
Dalam acara ini, SBY juga mengisi buku tamu kehormatan dan menerima kumpulan lukisan yang menggambarkan persahabatan antara Indonesia dan Portugal. Lukisan-lukisan ini merupakan karya anak-anak sekolah dasar di Lisabon. Dalam acara ini, anak-anak yang imut-imut itu juga dihadirkan. Mereka tampil polos apa adanya, bahkan ada yang mengenakan kaos.
Presiden SBY sempat melihat lukisan-lukisan tersebut dari halaman 1 hingga akhir. "Ada lukisan komodo," kata SBY. Kepada anak-anak SD itu, SBY mengucapkan terima kasih. Di akhir acara, Presiden SBY dan rombongan disuguhi persembahan lagu tradisional Portugal yang dibawakan penyanyi setempat.
Saat menghadiri jamuan makan malam kenegaraan (dinner state), Presiden SBY kembali mengungkapkan perasaannya menerima Golden Key of Lisbon itu. "Saya merasa terhormat telah menerima the Golden Key of Lisbon dari Walikota Lisabon, Antonio Costa. Kota Lisabon menempati tempat yang unik dalam sejarah penjelajahan global. Dari tempat inilah, para pelaut tersohor seperti Vasco da Gama, Ferdinand Magellan, dan Bartholomew Diaz mengarungi tujuh samudera untuk mencapai berbagai belahan dunia. Bagi saya, the Golden Key melambangkan keinginan keras kita bersama untuk membuka berbagai peluang yang terbentang luas di hadapan kita," kata SBY.
(asy/bpn)
