"Yang kita tahu sekarang ada proses (uji materi UUD MPR, DPR, DPRD, DPD) di MK . Kalau di internal partai ya suatu keharusan, kita tetap mengajukan nama nama, yang akan menjadi ketua-ketua lembaga,"ujar Mega usai sidang pleno di Rakernas IV PDIP di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2014).
Mega mengkritik sistem penentuan pimpinan DPR yang diusulkan secara paket sesuai revisi UU MD3. Padahal partai pemenang Pileg seharusnya mendapat jatah posisi ketua DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun siapa yang diusulkan jadi Ketua DPR, Mega menolak menyebutkan nama. "Nanti ya," ujarnya.
Selain PDIP, Golkar juga ngotot mendapatkan kursi ketua DPR. Wasekjen Golkar Tantowi Yahya menyebut jatah Golkar menduduki pucuk pimpinan parlemen sudah disepakati Koalis Merah Putih. "Ada beberapa nama seperti Setya Novanto dan Fadel Muhammad. Dua nama mengerucut ke situ. Tapi belum ada arahan dari Ketum," kata Tantowi, Selasa (16/9).
Dalam aturan yang baru, proses penentuan pimpinan DPR saat ini dilakukan dengan mengajukan paket. Paket pimpinan DPR seperti diatur dalam Tata Tertib DPR harus diajukan oleh lima fraksi.
(fdn/fjp)