"Saya mengimbau beberapa hal. Untuk jamaah supaya tenaganya dihemat, cuaca sekarang cukup panas, di Madinah 40 derajat. Karena puncak haji masih 3 Oktober jangan sampai jamaah kelelahan," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Abdul Djamil, kepada wartawan di Madinah, Jumat (19/9/2014).
Karena kondisi yang ekstrim, jamaah haji diminta memperbanyak minum supaya terhindar dehidrasi. Makan juga harus cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua tingkat keamanan higienisitasnya jangan sampai makanan basi itu nggak boleh itu pelanggaran berat. Juga komposisi makanan dan juga unsur buahnya itu dari aspek konsumsi katering jamaah yang bisa menjaga stamina mereka," imbuhnya.
Manakala dirasakan kurang enak badan, jamaah jangan menunggu sakit, konsultasikan ke dokter yang menyertai mereka di kloter. Juga ada dokter di Balai Pengobatan Haji Indonesia yang siap membantu.
"Karena puncaknya 3 Oktober. Ketika di Makkah dibutuhkan stamina tinggi karena mobilitas di atas 70 persenharus naik bus. Disediakan bus yang melayani mereka hilir mudik. Tentu harus staminanya kuat karena fasilitasnya tidak hanya jamaah Indonesia. Banyak negara lain menggunakan terminal yang sama, itu membutuhkan stamina, makanya dihemat tenaganya," pungkasnya.
(van/jor)