Pelajar kocar-kacir setelah digeruduk warga. Dua di antaranya, A (15) dan R (15), ditangkap dan diserahkan ke Polresta Depok.
Menurut Irfan, seorang warga yang menyerahkan pelajar ini ke polisi, awalnya kedua kelompok pelajar tersebut tawuran di Simpang Tugu Jam di Jalan Siliwangi. Mereka kejar-kejaran dan saling serang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kantor polisi, kedua pelajar dari SMA berbeda ini mencoba menyangkal terlibat tawuran. A mengelak memiliki celurit.
"Saya tidak tawuran Pak. Cuman sedang muter-muter aja pake motor. Saya kalau sedang pusing emang begitu. Ini celurit bukan punya saya. Tapi dah ada aja di tas saya. Ya, saya pake," bantah A sekenanya di Ruang Unit Krimum Polresta Depok, Jumat (19/9/2014).
"Saya sedang nongkrong abis pulang sekolah. Tapi tiba-tiba saya diserang anak-anak itu. Ya, sudah saya pakai bambu aja untuk bela diri," ujar R membela diri.
Hingga pukul 17.00 WIB, polisi masih memeriksa kedua pelajar tersebut. "Masih kami periksa. Kan, baru aja masuk kemari," ujar Kanit Krimum Polresta Depok AKP Supriadi kepada detikcom.
(try/try)