Beda Sikap PPP dan PAN di Rakernas PDIP

Rakernas PDIP

Beda Sikap PPP dan PAN di Rakernas PDIP

- detikNews
Jumat, 19 Sep 2014 17:56 WIB
Semarang - Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi dan Waketum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menghadiri Rakernas PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah. Kedua tokoh parpol yang berseberangan dengan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla itu juga ikut dalam jumpa pers bersama usai pembukaan Rakernas.

Usai pembukaan Rakernas di Marina Convention Center, Jumat (19/9/2014), Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memang menggelar jumpa pers. Hadir Jokowi-JK termasuk ketua umum partai pengusung yakni Wiranto (Hanura), Sutiyoso (PKPI) dan Surya Paloh (NasDem) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Dalam jumpa pers, Mega dan Jokowi menjawab sejumlah pertanyaan soal kehadiran parpol Koalisi Merah Putih juga soal kursi menteri. Nah, usai tanya jawab, Mega, pimpinan parpol koalisi memberi kesempatan media untuk mengabadikan gambar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emron Pangkapi pun ikut bergandengan tangan dengan Sutiyoso yang berada di sampingnya meski pada jumpa pers tidak ikut berbicara. Namun Drajad memilih tidak ikut serta dalam sesi pemotretan ini.

Kepada wartawan, Emron mengatakan kehadiranya bersama Wasekjen PPP Isa M merupakan tradisi politik untuk bersilaturahmi antar parpol.

"Khusus PDIP memang kami mempunyai hubungan historis cukup panjang, terutama ketika Ibu Megawati sebagai presiden dan Pak Hamzah Haz sebagai wapres. Karena itu di antara tokoh tokoh memiliki hubunga yang baik, silaturahmi terus berlanjut, sehingga di manapun posisi kami berada selalu membangun silaturahmi sebagai tokoh dan pimpinan partai," jelas Emron.

Namun Emron menolak kehadirannya di Rakernas sebagai pertanda akan berlabuhnya PPP menjadi parpol pendukung Jokowi-JK. "Saya tidak menyatakan hal semacam itu. Karena PPP itu mempunyai tata cara mekanisme keputusan, mekanisme keputusan sifatnya nasional, melalui muktamar. Kehadiran saya tidak mempengaruhi keputusan politik PPP karena saya hanyalah Plt. Sementara keputusan politik harus diambil melalui musyawarah nasional," ujar Emron.

(fdn/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads