"Pagi tadi sekitar pukul 09.40, pesawat-pesawat Rafale kami melakukan serangan pertama terhadap depot logistik organisasi teroris ISIS di Irak timur laut. Target berhasil diserang dan benar-benar hancur," demikian statemen kantor Istana Kepresidenan Elysee seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/9/2014).
"Operasi lainnya akan menyusul dalam beberapa hari mendatang," demikian disampaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prancis sebelumnya telah mulai mengerahkan pesawat-pesawat militernya untuk melakukan pengintaian terhadap kelompok ISIS di wilayah Irak sejak Senin, 15 September lalu. Prancis juga mengirimkan persenjataan untuk para pejuang Kurdi yang memerangi kelompok radikal Sunni tersebut.
Namun Hollande tidak berniat untuk mengikuti langkah Amerika Serikat yang, selain melancarkan serangan udara di Irak, juga akan melakukan hal serupa di Suriah. Ditegaskan Hollande, keterlibatan Prancis hanya terbatas di Irak.
"Kami tak akan lebih jauh dari itu. Tak akan ada pasukan darat dan kami hanya akan mengintervensi di Irak," tandas pemimpin Prancis itu.
(ita/ita)