Panglima TNI, Jenderal (TNI) Moeldoko, menyadari keputusannya mengangkat Dato' Tahir sebagai penasihat Panglima TNI. Namun dia menegaskan siap mempertanggungjawabkan keputusannya itu dan bahkan siap mempertaruhkan jabatannya demi memperjuangkan kesejahteraan prajurit.
"Akan tidak etis kalau mengangkat penasihat untuk Jenderal Moeldoko, tapi kalau untuk Panglima TNI kan ya tidak apa-apa. Lebih tidak etis lagi kalau mengangkat penasihat Jenderal Moeldoko untuk membangun rumah di Pondok Indah, tapi kalau rumah untuk prajurit kan ya boleh," ujar Moeldoko kepada wartawan di Stadion Manahan Solo, Jumat (19/9/2014).
Moeldoko menjelaskan dua tugas utama Panglima TNI, yaitu menyiapkan prajurit untuk selalu siap tempur dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Untuk tugas yang kedua itu, diperlukan mitra karena anggaran yang diberikan oleh negara masih sangat terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
โ"Akan sangat tidak bermanfaat kalau saya tidak berbuat apa-apa melihat ketimpangan kesejahteraan prajurit kami. Karena itulah saya mengambil sikap dan tanggung jawab secara pribadi demi kesejahteraan prajurit. Kalau ada yang mempersoalkan itu ya bagian dari risiko jabatan. Saya siap mempertaruhkannya," tegasnya.
Moeldoko datang ke Solo untuk membuka Kejuaraan Dunia Terjun Payung โMiliter ke-38 atau 38th World Military Parachuting Championship 2014. Acara diharapkan menjadi sarana transfer pengalaman seluruh peserta dari 42 negara.
(mbr/try)