Melihat Koin Misterius Gunung Padang dan Koin 2,5 Sen, Sama atau Beda?

Melihat Koin Misterius Gunung Padang dan Koin 2,5 Sen, Sama atau Beda?

- detikNews
Jumat, 19 Sep 2014 15:17 WIB
Jakarta -

Tim peneliti Gunung Padang mecoba mengungkap misteri uang koin misterius yang ditemukan di kedalaman 11 meter di situs megalitikum itu. Konon kabarnya koin itu berusia ribuan tahun.

Memang perlu diselidiki lebih lanjut apakah benar koin itu sudah berusia tua. Detikcom mencoba membawa foto yang disebut koin itu ke para penjual uang kuno di Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Jumat (19/9/2014).

Foto koin Gunung Padang coba ditunjukkan ke pada para pedagang yang sudah lama menggeluti uang kuno. Mereka mengenali koin misterius Gunung Padang itu sebagai koin 2,5 sen. Apa iya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara nyata, koin Gunung Padang sudah berwarna hijau diduga akibat korosi. Jadi tak secara jelas apa ukiran di atas koin itu. Namun entah asal tebak atau tidak, para pecinta uang kuno itu segera menunjukkan koin 2,5 sen. Mereka kemudian menunjukkan beberapa ukiran yang mungkin sama.

"Itu 2,5 sen. Sudah aus jadi warnanya hijau begitu," kata salah seorang kolektor sekaligus penjual uang kuno, Jaffri saat diminta melihat koin Gunung Padang.

Menurut Jaffri, para kolektor kerap menyebut uang koin itu dengan nama benggol. Benggol di kalangan para kolektor berarti uang koin yang telah aus dan terkikis.

"Kalau orang Jakarta nyebutnya Gobang," kata pria yang mengaku telah puluhan tahun mengoleksi uang kuno tersebut.

Benggol 2,5 sen, bagi Jaffri bukan barang langka. Ia memiliki sekitar selusin koin serupa. Sehingga menurutnya sangat wajar jika arkeolog menemukan koin tersebut di situs Gunung Padang dengan kedalaman 11 meter.

"Itu uang tahun 1920 dan 1945. Itungannya belum tua banget. Masih ada yang lebih tua, tapi saya nggak punya," ucap pria yang rambutnya telah dipenuhi uban tersebut.

Benggol, menurutnya tidak terlalu laku di kalangan kolektor. Mereka lebih memilih koin yang wujudnya masih utuh. "Orang membeli benggol biasanya untuk kerikan. Karena kandungan tembaganya bikin angin cepat keluar," paparnya.

Jika kehabisan benggol atau koin senilai 2,5 sen, Jaffri biasa mencari di kalangan nenek-nenek. Biasanya merekalah yang masih menyimpan koin tersebut.

"Mereka (nenek-nenek) kan dulu buat belanja," ujar Jaffri.

Biasanya ia menjual benggol dengan harga Rp 2 ribu setiap kepingnya. Untuk koin 2,5 sen yang masih utuh, Jaffri kerap menjual dengan harga Rp 10 ribu.

Untuk uang paling kuno yang ia tahu adalah cetakan 1800 M dan 1700 M. Namun Jaffri tidak memilikinya. "Itu koin China. Saya nggak punya," tutupnya.

Menarik apa yang diungkapkan Jaffri. Memang analisa dia belum tentu juga benar, dia hanya melihat dari fisik luar yang terlihat nyata. Dia juga mengeluarkan koinnya dan mencoba membandingkan.

Berikut foto-foto koin 2,5 sen dibandingkan dengan koin Gunung Padang. Bagaimana menurut Anda?

(kff/ndr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads