Kisah Pecah Kongsi Lawan-lawan Jokowi

Kisah Pecah Kongsi Lawan-lawan Jokowi

- detikNews
Jumat, 19 Sep 2014 15:03 WIB
Jakarta -

Tak ada kawan dan lawan yang abadi di politik. Begitulah pepatah tua berbunyi. Sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih kini mulai ada tanda-tanda pecah kongsi. Padahal saat pemilihan presiden dan wakil presiden Juli lalu mereka satu 'hati'. Mengusung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Enam partai di Koalisi Merah Putih, yakni Partai Gerindra, PKS, PAN, PPP, Partai Demokrat, dan PBB masih solid meski pilpres telah selesai. Namun 'kemesraan' mereka hilang saat Dewan Perwakilan Rakyat membahas Rancangan Undang-undang Pemilihan
Kepala Daerah.

Β 

Β 

Partai Demokrat yang awalnya sepakat dengan rekan-rekannya di Koalisi Merah Putih, mendukung pilkada tidak langsung alias melalui DPRD kini 'membelot'. Pada Kamis (18/9/2014) kemarin, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu menyatakan tetap
mendukung pilkada langsung.

"PD hari ini secara tegas menyatakan bahwa posisi PD, yang menjadi pilihan PD adalah pilkada yang dilakukan langsung dengan catatan harus ada 10 perbaikan atau perubahan besar yang dimasukkan dalam RUU," kata Ketua Harian PD Syarief Hasan dalam jumpa pers di Kantor DPP PD, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2014) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Partai Demokrat, dua partai di koalisi merah putih yakni Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional juga memberi isyarat bakal 'mbalelo'. Dua partai itu diundang secara khusus ke acara Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan di Semarang Jumat (19/9/2014) hari ini.

Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo dan Ketua Umum PPP versi Romahurmuzy, Emron Pangkapi siang ini sudah hadir di acara Rakernas PDI Perjuangan.

Namun Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmon J Mahesa mengatakan pihaknya tak gentar dengan kemungkinan pecah kongsi Koalisi Merah Putih. Baik atas sikap 'mbalelo' Partai Demokrat, maupun kehadiran dua petinggi partai mitra koalisi itu di acara Rakernas PDIP.

"Apakah ini menguatkan Koalisi Merah Putih atau merapat kepada kekuasan politik? Jadi, misalnya nanti PPP akan kongres 2015, PAN 2015, Golkar juga gitu kan. Kalau hari ini misalkan PPP, PAN tanda-tandanya ke sana (kubu Jokowi), bukan sesuatu yang baru dan kami siap menghadapinya," kata Desmon saat berbincang dengan detikcom, Jumat (19/9/2014).

Partai Gerindra menurut Desmon tak merasa 'galau' dengan sinyal merapatnya PPP dan PAN ke kubu Jokowi-JK. Apalagi Partai Keadilan Sejahtera mengisyaratkan akan setia dengan Koalisi Merah Putih.

Mantan aktivis 1998 ini mengatakan, Gerindra siap menjadi oposisi di luar pemerintahan Jokowi meskipun nanti hanya bersama PKS.

"Kami belajar pengalaman dari PDIP yang lalu lah. Dia kan sendiri (jadi oposisi) ya enggak papa. Apalagi kita bersama PKS. Ada teman kita cukup satu, Alhamdulillah," kata Desmon yang juga anggota Komisi III DPR RI ini.


(erd/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads