Jasad Sakria pertamakali diketahui oleh sejumlah karyawan Pabrik pembuatan Es Batu Saripetojo yang berada di pinggir sungai tersebut. "Awalnya ada karyawan pabrik yang berada di sebrang lokasi yang teriak-teriak melihat tubuh tergantung di pohon, tiga orang dari mereka lalu turun dan menyebrang untuk memastikan kalau yang ngegantung itu tubuh orang," ungkap Dadan ketua RT 01.
Setelah memastikan bahwa yang tergantung itu tubuh manusia, ketiga karyawan pabrik Es itu langsung melaporkan temuan tersebut ke warga dan ketua RT setempat. "Mereka datang ke rumah dan melaporkan kalau ada tubuh pria tergantung di batang pohon pinggir sungai cipelang, ketika dicek ke lokasi ternyata itu tubuh Sakria, warga sini yang masih terhitung kerabat dengan saya," lanjut Dadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah nganggur dia rajin ibadah, shalat lima waktu gak pernah ketinggalan. Makanya ketika Maghrib enggak ada, saya sempat nanyain tapi enggak ada yang tahu. Terakhir Shalat Ashar masih bareng bareng," masih kata Dadan.
Warga tak ada yang mengetahui pasti penyebab kematian Sakria, namun diduga Sakria mengakhiri hidupnya karena stres setelah ditinggal istrinya dan menjalani kehidupan tanpa aktiVitas jelas.
Jasad Sakria diturunkan setelah sejumlah petugas dari Mapolsek Gunungpuyuh Polres Sukabumi Kota datang ke lokasi kejadian, petugas sedikit mengalami kesulitan saat akan menurunkan tubuh Sakria karena posisi menggantungnya setinggi 3 meter dari permukaan sungai.
(ern/ern)