Kenakan Rok Tradisional di TPS, Warga Skotlandia Tentukan Kemerdekaannya

Kenakan Rok Tradisional di TPS, Warga Skotlandia Tentukan Kemerdekaannya

- detikNews
Jumat, 19 Sep 2014 03:44 WIB
Foto: AFP
Edinburgh, -

Pemungutan suara referendum pemisahan diri Skotlandia dari Kerajaan Inggris telah digelar. Warga Skotlandia berduyun-duyun mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di negara ini.

Dilansir dari AFP, Jumat (19/9/2014), warga yang mengenakan rok tradisional dan topi tartan telah mengantre di TPS pada Kamis (18/9) waktu setempat.

"Saya merasa sangat berbeda hari ini. Saya mungkin akan membuat perubahan besar dan suara saya akan terhitung," kata warga kota Glasgow berusia 23 tahun bernama Aidan Ford setelah menentukan pilihannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye referendum kemerdekaan telah membuat warga Skotlandia menjadi tertarik terhadap isu politik. Isu referendum ini juga membuat mereka mempertanyakan identitas nasional mereka yang sebelumnya jarang mereka perbincangkan.

Ada 5.000 TPS yang disediakan untuk memilih "Ya" atau "Tidak" dari pertanyaan "Apakah Skotlandia harus menjadi negara merdeka?". Hasil dari referendum ini diharapkan bisa keluar pada Jumat (9/19) pagi hari waktu setempat.

Atlet tenis kenamaan dari Skotlandia, Andy Murray, menyatakan aspirasinya untuk mendukung pemisahan Skotlandia dari Kerajaan Inggris Raya. "Mari kita lakukan ini (memisahkan diri dari Inggris Raya)!" kata Murray lewat akun Twitternya.

Perdana Menteri Inggris David Cameron memohon kepada warga Skotlandia untuk tetap menjada "rumah bersama", alias tidak memerdekakan diri. Cameron memperingatkan, separasi Skotlandia dari Inggris akan seperti "perceraian yang menyakitkan" karena akan disusul oleh risiko ekonomi yang bakal dialami Skotlandia.

Terkait polemik separasi Skotlandia ini, Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan bahwa Eropa sedang di bawah ancaman "egoisme, populisme, dan separatisme". Hollande justru mempertanyakan apa yang akan terjadi bila Skotlandia benar-benar merdeka.

"Siapa yang bisa bilang hasilnya... dari referendum ini, apa dapat memutuskan masa depan Kerajaan Inggris ataukan juga Eropa?" kata Hollanda dalam konferensi pers di Paris.

Sejumlah negara yang sekubu dengan Inggris menyarankan agar Skotlandia tetap berada dalam Kerajaan Inggris. "Saya harap ini tetap kuat, tegap, dan bersatu," kata Presiden Amerika Serikat Barack Obama lewat akun Tweeternya.

Senada dengan Obama, Perdana Menteri Australia Tonny Abbot juga menyatakan tak menginginkan "Kerajaan yang Tak Bersatu".

Warga Inggris penulis novel Harry Potter yang tinggal di Edinburgh (Ibu Kota Skotlandia), JK Rowling, menyatakan sentimen lewat akun Tweeternya. "Apapun yang terjadi, saya harap kita tetap sebagai teman pada Sabtu (20/9) (setelah pengumuman referendum separasi Skotlandia)," tulis Rowling.

(dnu/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads