Salah satu anak bernama Gilang (8) mengatakan pertamakali melihat kantong plastik di ujung parit dekat pompa air saat berjalan pulang sekolah. Ia dan teman-temannya kemudian mencongkel dan melempari plastik itu dengan batu.
"Saya lempari terus malah keluar tangan hari Jumat (12/9) kemarin," kata Gilang saat dimintai keterangan polisi, Kamis (18/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga tersebut adalah Joni (53). Ia kemudian menyusuri parit tersebut dan mendapati setidaknya enam potongan tubuh berupa tangan, jari kaki, kaki, pinggang, dan organ tubuh seperti jantung. Bahkan di selokan lain yang jaraknya 200 meter juga ditemukan telapak kaki.
"Tadi sekitar jam 17.00 anak-anak bilang sama saya. Yang pertama saya lihat potongan kaki di bawah jembatan," kata Joni.
Tim inafis Polrestabes Semarang yang melakukan olah TKP dan mengevakuasi potongan tubuh itu setidaknya mengangkat delapan potongan tubuh.
"Ini mau dibawa ke Kamar mayat RSUP Dr. Kariadi dulu," tandas salah satu anggota Inafis.
(alg/vid)