"Iya. Kita lagi pikir mau pindahin itu, tapi nggak dalam waktu cepat kan. Mesti beresin tempat lain dulu," kata Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Ahok masih mencari lokasi yang pas untuk tempat pengolahan limbah tinja itu. Pengolahan limbah tinja sudah ada sejak 1978, dan warga baru datang tahun 1983. Namun kini warga merasa bau dan khawatir air tanah tercemar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperluas di daerah satu lagi. saya lupa (daerahnya-red). Saat ini ada dua," imbuhnya.
Ahok menegaskan, dirinya lebih memilih menutup pengolahan limbah itu daripada memindahkan warga.
"Nggak. Kita yang tutup. Kalau nggak bisa diatasi dengan teknologi baru kita yang harus tutup. Teknologinya yang untuk sampah kotoran yang sudah 15 tahun mengendap. Ini dari Hungaria. Kita sudah tugaskan PD IPAL yang urus," tutupnya.
(ros/ndr)