Tokoh Pendidikan Minta Jokowi-JK Lanjutkan Kurikulum 2013

Tokoh Pendidikan Minta Jokowi-JK Lanjutkan Kurikulum 2013

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 13:47 WIB
Jakarta - Kurikulum 2013 (K13) banyak menuai kontroversi, ada pihak yang merasa K13 kurang efektif dilakukan di Indonesia, namun ada pula yang merasa K13 bagus bagi pendidikan bangsa. Seperti tokoh pendidikan Indonesia Prof. Dr. Arief Rahman yang menginginkan agar K13 diteruskan oleh pemerintahan Pasangan Terpilih Jokowi-JK.

"Iya, harus diteruskan. Kurikulum 2013 itu mempunyai kekuatan kompetensi inti. Yang pertama mendekatkan diri para siswa kepada tuhan, kedua dia akan mengembangkan kompetensi mempersatukan semua manusia yang ada di Indonesia, ketiga mendalami ilmu pengetahuan itu," ujar Arief.

Hal tersebut diungkap Arief usai memberi motivasi kepada peserta seminar Gebyar Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (Gebyar MBMI) yang digelar oleg Dikti Kemendikbud di Hotel Bidakara, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Kamis (18/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Guru Besar Universitas Negeri Jakarta ini, ada dua kesulitan yang harus diselesaikan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Pertama sosialisasi tentang K13 yang harus segera diselesaikan. Kemudian yang kedua adalah mengenai distribusi buku-buku pelajaran sekolah yang saat ini mengalami keterlambatan.

"(Distribusi buku) harus dicarikan inovasi-inovasi terbaru. Kerjasama dengan lembaga-lembaga yang lain. Jangan dikerjakan oleh pemerintah sendirian. Umpanya dari bisnis, LSM, supaya mengembangkan buku-buku itu," sambung Arief.

Arief mengaku bersyukur karena di beberapa sekolah untuk kelas 7, 8, 10 dan kelas 11, K13 sudah berjalan dengan baik. Menurutnya, mengajar secara holistik dengan cara tim teaching menjadi salah satu alasan atas keberhasilan K13.

"Tapi yang lebih dahsyat dari kurikulum 2013 adalah yang disebut oleh teman-teman Jokowi-JK (sebagai) revolusi mental, caranya dengan kurikulum 2013. Evaluasi pendidikan harus terstruktur pengetahuannya, sikapnya dan pengetahuannya," pungkas pria yang sempat terkenal karena menjadi host program siraman rohani ini.

(ear/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads