Ratusan Honorer di Disdik DKI Palsukan Formulir Agar Lulus CPNS

Ratusan Honorer di Disdik DKI Palsukan Formulir Agar Lulus CPNS

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 13:43 WIB
Jakarta - Ratusan pegawai honorer di bawah lingkungan kerja Dinas Pendidikan (Disdik) DKI memalsukan formulir K2 untuk pengangkatan status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal ini dilakukan agar ratusan pegawai honorer inin bisa masuk dalam daftar CPNS yang didahulukan.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun mengatakan, ada lebih dari 300 honorer yang melakukan tindakan nakal tersebut.

"Jumlahnya lebih dari 300, ratusan. Kita menemukan bahwa K2 itu baik yang belum lulus CPNS maupun yang sudah lulus, itu palsu," ujar Lasro saat berbincang dengan detikcom, Kamis (18/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lasro menjelaskan, para pegawai honorer tersebut sebagian besar memalsukan masa kerjanya sebagai honorer. Banyak juga yang memalsukan tanda tangan kepala sekolah tempat mereka bekerja.

"Sebagian masa kerja. Seharusnya yang bisa diangkat yang 1 tahun bekerja pada saat 31 Desember 2005. Ternyata dalam faktanya dia masuk 2006, dia bikin jadi 2004," katanya.

Untuk memberikan efek jera, lanjut Lasro, ratusan formulir K2 pegawai honorer yang melakukan pemalsuan tersebut sudah ditarik. Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan pihak mana saja yang terlibat dalam kasus ini.

"Bagi yang sudah lulus kita tarik dar kepengurusan CPNS, dan yang tidak beritikad baik, baik yang bersangkutan maupun yang menandangatangi dokumen itu akan kita beri tindakan," katanya.

"Sekarang sudah kita kumpulkan semua kepala sekolah supaya menarik berkas-berkas yang tidak benar. Siapapun yang menandatangani dokumen itu, kita panggil, termasuk jika ada keterlibatan dari kepala sekolah itu sendiri," tambahnya.

Formulir K2 adalah berkas yang berisikan data untuk proses verifikasi pengangkatan CPNS. LAsro mengatakan, saat ini proses pemberkasan formulir K2 masih berlangsung.

"Sekarang masih proses, ada 4.000 orang sudah," katanya.

(jor/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads