Panglima TNI Soal ISIS: Kalau Lihat Orang Asing Aneh-aneh, Kita Harus Waspada

Panglima TNI Soal ISIS: Kalau Lihat Orang Asing Aneh-aneh, Kita Harus Waspada

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 12:22 WIB
Jakarta - Penangkapan 4 warga negara Turkestan oleh tim Densus 88 di Parigi Moutong, Sulteng, disikapi serius oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Ia mengimbau agar masyarakat waspada terhadap gerak-gerik warga negara asing yang mencurigakan.

Moeldoko mengatakan salah satu petunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait ISIS agar pihak Imigrasi selektif memberikan visa dan paspor kepada masyarakat. Hal itu agar Indonesia tidak kecolongan oleh ISIS yang gencar melakukan perekrutan di berbagai belahan dunia.

Moeldoko telah memberi instruksi kepada jajarannya agar memperkuat penjagaan, khususnya di perbatasan. Ia tidak mau kecolongan dengan masuknya kelompok teroris ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu poin itu, semua prajurit yang ada di lapangan baik itu intelijen ataupun teritorial supaya lebih waspada lagi, pertama peduli dengan kehadiran orang asing. Kita nggak boleh diam kalau melihat orang asing yang mulai aneh-aneh. Kita harus lebih waspada," imbuh Moeldoko.

Di luar itu, terkait perayaan HUT TNI ke- 69 di Surabaya 7 Oktober, Moeldoko menegaskan tidak ada penutupan Bandara Juanda. HUT TNI, menurutnya, tidak akan banyak mengganggu penerbangan sipil.

"Saya ingin tegaskan sekali lagi, HUT TNI tidak banyak mengganggu penerbangan sipil. Bahwasanya itu sedikit terganggu, iya. Tetapi tidak banyak mengganggu," jelas Moeldoko.

Menurut Moeldoko, jajarannya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait penggunaan Bandara Juanda pada 7 Oktober mendatang. "Pertama kepada Angkasa Pura, kedua kepada Air Navitagtion. Sudah berkomunikasi sampai detil. Menit per menit sudah dikomunikasikan," ucap Moeldoko.

"Laporan kemarin, kalau bahwasanya ada nanti pesawat tempur dalam rombongan besar akan mendarat (di Bandara Juanda), lalu naik lagi, itu mengganggu, wajarlah. Tapi tidak ada penutupan, tidak ada macem-macem," sambung jenderal bintang empat itu menegaskan.

(bar/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads