Kepala Staf Kepresidenan ini akan memegang tugas yang cukup penting. Dia akan menjadi penasehat presiden yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah, implementasi program dan intelejen.
"Isinya penasihat harian kita yang berkaitan dengan police, strategi, komunikasi, delivery program dan intejelen, " kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (17/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi Kepala Staf Kepresidenan ini dianggap mirip dengan Kepala Staf Gedung Putih di Amerika Serikat. Posisi tertinggi di kantor kepresidenan Paman Sam itu juga bertugas mengamankan agenda dan kebijakan presiden. Tentunya ini dilakukan dengan melobi para politisi khususnya di parlemen, dan juga para pejabat berpengaruh.
Bila Jokowi membutuhkan orang untuk melobi parlemen, tentunya mantan Wali Kota Solo ini harus didampingi oleh politikus handal. Bila faktor kedekatan menjadi salah satu pertimbangan, Jokowi tentunya memilih dari PDIP. Siapa yang tepat?
Tim Seleksi Menteri detikcom mengusulkan dua orang politikus PDIP yang dinilai cocok menjadi calon menteri. Mereka adalah Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung.
Agustin Teras Narang (59 tahun) pernah menjadi anggota DPR pada 1999-2004. Sebagai Gubernur, ia pernah mendapat penghargaan Gubernur Prospektif. Sementara itu, Pramono Anung pernah menjadi Sekjen PDIP sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua DPR. Alumnus ITB ini juga merupakan Ketua Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC).
Jadi, siapa yang akan dipilih oleh Jokowi?
"Pokoknya orang dekat," ucapnya.
(imk/erd)