Ajudan Presiden, Jabatan Bergengsi Hingga Jaminan Karier Moncer

Kisah Ajudan Presiden

Ajudan Presiden, Jabatan Bergengsi Hingga Jaminan Karier Moncer

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 09:22 WIB
Foto SBY dengan ajudan
Jakarta -

Menjadi ajudan seorang presiden adalah posisi terhormat. Selain posisinya yang bakal terus menempel presiden, karier seorang ajudan hampir pasti juga bakal moncer setelah masa bakti selesai.

Tidak heran, jabatan ini menjadi impian para perwira dari setiap kesatuan. Jika berhasil mendapat kepercayaan presiden untuk menjadi salah satu ajudannya, kepastian karier di depan juga amat jelas.

Sutarman dan Sidarto Danusubroto mungkin bisa diajukan sebagai contohnya. Pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Abdurrahman Wahid, Sutarman kini menjadi orang nomor satu di Kepolisian. Sedangkan Sidarto yang kini menjabat sebagai Ketua MPR, adalah ajudan terakhir Presiden Soekarno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasib baik Sutarman seperti meneruskan suksesornya terdahulu, Sutanto. Jadi ajudan Presiden Soeharto di tahun 1995, Sutanto diangkat menjadi Kapolri oleh Presiden SBY. Bahkan Sutanto sempat ditempatkan juga sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.

Jangan lupakan juga sosok WIranto. Ketua Umum Partai Hanura ini menjabat sebagai ajudan Presiden Soeharto. Karier militernya pun melejit hingga diangkat sebagai Panglima ABRI.

Tapi karier tertinggi dari seorang eks ajudan presiden mungkin masih dipegang oleh Jenderal TNI Try Sutrisno. Dia adalah ajudan Presiden Soeharto sejak 1974 sampai 1978. Setelah itu kariernya melesat hingga menjadi kepala staf angkatan darat dan Panglima ABRI. Terakhir Try Sutrisno digandeng Soeharto untuk menjadi wakil presiden.

Bagaimana dengan ajudan presiden terpilih Joko Widodo? Gubernur DKI itu sudah disodorkan 32 nama calon ajudan. Sebelum pelantikan 20 Oktober 2014 nanti, dia akan memilih sebagian dari mereka untuk menjadi ajudan.

32 Nama itu disiapkan untuk Jokowi dan istrinya, Iriana. Mereka datang dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian yang sudah melalui seleksi ketat. Wewenang pemilihan terakhir tetap saja ada di Jokowi.

(mok/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads