Addie MS mendirikan Twilite Orchestra pada tahun 1991 silam. Pria berusia 55 tahun ini sudah memiliki segudang pengalaman di bidang musik sebagai penata musik, konduktor, arranger, dan produser. Addie pernah menjadi Nominator Grammy Awards ke-38 pada tahun 1996 dan juga memimpin Twilite saat menjadi orkes simfoni Indonesia pertama yang tampil di Eropa.
Kandidat berikutnya adalah bos Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Alumnus UI ini sebelumnya memiliki karier di bidang perbankan hingga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia pada periode 2003 - 2005. Selama memimpin Garuda Indonesia, Emirsyah menyabet gelar Indonesia Most Admired CEO and Companies sebanyak 6 kali berturut-turut serta “The World’s Best Best Cabin Staff” dari Skytrax London.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Pakar dan Pokja Redaksi Seleksi Menteri detikcom sepakat mengusulkan nama ketiganya untuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada diskusi yang berlangsung Kamis (11/9) lalu. Dalam diskusi tersebut, Kementerian Pariwisata disarankan dipisah dengan Ekonomi Kreatif.
"Kementerian pariwisata dipisahkan dari ekonomi kreatif, untuk lebih memfokuskan penciptaan ekonomi kreatif diurus oleh kementerian sendiri. Komersialisassi oleh kementerian pariwisata, sementara kontennya akan diurus oleh kementerian kebudayaan," kata Ketua Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom, Chandra Hamzah.
Di posisi Menteri Pariwisata, tim Seleksi Menteri mengusulkan nama Addie MS, Abdullah Azwar Anas dan Emirsyah Satar. Sementara untuk Menteri Kebudayaan, nama yang disarankana dalah Addie MS, Anies Baswedan dan Tjut Nyak Deviana Daudsyah.
(imk/erd)