Gara-gara Kabut Asap di Palangkaraya, Garuda Dialihkan ke Balikpapan

Gara-gara Kabut Asap di Palangkaraya, Garuda Dialihkan ke Balikpapan

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 13:45 WIB
Jakarta - Kabut asap sedang melanda Riau di Sumatera dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Gara-gara itu, sejumlah penerbangan maskapai Garuda Indonesia mesti dialihkan bahkan 'balik kandang' alias kembali ke bandara awal.

Informasi pengalihan rute penerbangan Garuda hari Rabu (17/9/2014) ini diterima detikcom di Balikpapan, bahwa ada pesawat Garuda yang dialihkan ke Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Ketika dikonfirmasikan pada VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto, memang benar bahwa ada pengalihan rute terbang pesawat ke Balikpapan.

"Penerbangan ke Palangkaraya GA 550, berangkat pukul 05.50 WIB dari Cengkareng dan jadwal sampai di sana pukul 08.35 WIB. Karena asap, membuat jarak pandang terbatas, tidak bisa dipaksakan mendarat karena keamanan dan keselamatan penerbangan. Jadi akhirnya divert (dialihkan) ke Balikpapan dan tiba di Balikpapan pukul 09.30 WIB," jelas Pujo saat dihubungi detikcom, Rabu (17/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat GA 550 yang mengangkut 153 penumpang itupun bisa terbang ke rute awalnya, Palangkaraya, pukul 10.20 WIB dan tiba di Palangkaraya pukul 11.15 WIB. Pengalihan penerbangan karena kabut asap, lanjut Pujo, sudah terjadi sekitar 2 pekan ini.

"Beberapa hari ini yang ke Palangkaraya dan Jambi di-divert karena faktor asap, sudah sekitar sepekan, dua pekan ini. Memang jadi mengganggu pelayanan kita. Kecepatan penerbangan menjadi terganggu," tutur Pujo.

Pujo mengatakan setiap hari Garuda memiliki 580 penerbangan dan 200-300 penerbangan di antaranya memiliki rute ke/dari Cengkareng, Jakarta. Bila ada 1 atau 2 pesawat harus mengalihkan penerbangan bahkan sampai Return to Base (RTB) alias balik kandang, maka efeknya bisa berantai ke penerbangan lainnya.

"Kalau penerbangan pagi alami gangguan penundaan, bisa efek domino, beri dampak ke penerbangan berikutnya. Berpengaruh juga pada alokasi pesawat. Ada inefisiensi untuk mengeluarkan tambahan bahan bakar yang seharusnya tidak terjadi," tandas dia.

(nwk/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads