Perayaan Idul Adha, Alasan HUT Mewah TNI Diundur Jadi 7 Oktober

Perayaan Idul Adha, Alasan HUT Mewah TNI Diundur Jadi 7 Oktober

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 13:48 WIB
Ilustrasi
Jakarta - Ulang tahun TNI jatuh setiap tanggal 5 Oktober. HUT ke-69 tahun ini jatuh bersamaan dengan hari raya Idul Adha sehingga TNI memutuskan perayaan akan digelar pada 7 Oktober 2014.

"Tanggal 5 itu kebetulan hari raya Idhul Adha, nanti kalau dilaksanakan tanggal itu nanti ada yang marah, dibilang nggak toleransi atau tidak menghargai hak asasi. Toh kita rayakan tanggal itu juga nggak ada masalah," ujar Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya dalam media gathering di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Rabu (17/9/2014).

Pada tanggal 5 Oktober TNI sendiri tidak memiliki agenda perayaan internal. Menurut Fuad, kemungkinan pada tanggal tersebut hanya ada penyiaran pidato Panglima TNI Jenderal di Moeldoko di stasiun televisi dan radio plat merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perayaan HUT TNI yang akan dilaksanakan secara meriah di Dermaga Ujung Surabaya. Alasannya karena tempat tersebut dapat memenuhi kebutuhan demonstrasi dari AU, AL, dan AD.

"Supaya manvuer laut, udara, dan darat bebas. Semua dapat dilihat. Tempat itu yang paling signifikan. Panglima TNI ingin menanpilkan secara optimal 3 angkatan. Jika di Halim nanti laut tidak kelihatan. Kalau Soekarno-Hatta bisa terkendala aktivitas nanti. Tanjung Priok juga bisa mati kegiatannya. Jika di Dermaga Ujung ada (Bandara) Juanda, Iswahyudi dan Abdul Rahman Saleh," jelas Fuad.

TNI memiliki harapannya tersendiri di HUT kali ini. Menurut Fuad, dengan ditampilkannya demonstrasi-demonstrasi dari TNI, kepercayaan masyarakat terhadap TNI dapat semakin tinggi.

"Harapannya kepada masyarakat menyaksikan semua sehingga dapat percaya pada TNI siap mengamankan negara ini. Selain itu, masyarakat bersama TNI membantu kegiatan pemerintah sehingga negara maju. Panglima pernah bilang bersama rakyat TNI kuat," tutup Jenderal Bintang 2 itu.

(ear/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads