Yenny Wahid Berharap Menteri Jokowi dari Parpol Benar-benar Berkualitas

Yenny Wahid Berharap Menteri Jokowi dari Parpol Benar-benar Berkualitas

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 13:25 WIB
Jakarta - Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Yenny Wahid menilai komposisi kabinet Jokowi belum memuaskan. Jokowi merancang kursi menterinya dengan porsi 18 kursi untuk kalangan professional, dan sisanya 16 kursi untuk menteri dari kalangan parpol.

Menurut Yenny, porsi 16 jabatan menteri untuk kader parpol dianggapnya masih terlalu besar. Dia pun berharap Jokowi tak asal memilih kader partai, melainkan benar-benar yang berkualitas.

“Kita berharap kualitasnya. Misalnya pun kuantitasnya belum memuaskan masyarakat karena porsi untuk parpol masih besar, kita berharap kualitas orang yang diajukan dari parpolnya bisa memenuhi harapan masyarakat,” kata Yenny kepada wartawan usai bertemu Wagub Basuki T Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Wahid Institute ini juga menilai jika komposisi menteri dari kader partai masih terlalu banyak, maka tak ada bedanya dengan kabinet di era sebelumnya. Apalagi dalam Kabinet Indonesia Bersatu, kalangan professional hanya mengisi posisi wamen, sedangkan menterinya mayoritas kader partai politik.

“Jadi karena porsi wamen katanya akan ditiadakan kecuali untuk kementerian tertentu, maka menterinya memang harus betul-betul yang profesional. Harus betul-betul yang mampu, bukan cuma profesional tapi punya leadership, visi, dan teknik skill terkait kemampuan manajerial,” jelasnya.

Menurut putri almarhum Gus Dur ini, beban yang dibawa kabinet Jokowi sangat tinggi. Kalau kabinet ini masih gagal, maka tak ada lagi yang bisa dipercaya masyarakat. Karena itu, Yenny menekankan Jokowi harus didukung oleh sebuah mesin kabinet yang tangguh dan mesin politik yang baik.

“Kita harapkan tidak seperti itu (cuma politik bagi-bagi kursi sama parpol pendukung). Kita harap betul Pak Jokowi akan tetap teguh dengan statement awal beliau bahwa saat ini kabinet profesionalitas tetap diutamakan. Kalau kualitas calon menterinya ternyata memble ya itu akan berpengaruh besar pada output kabinet,” pungkasnya.

(ros/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads