Nenek Welli yang linglung diantar oleh warga Arab Saudi βke Kantor Misi Haji Indonesia Daker Makkah pada Selasa (16/9) pagi kemarin. Tak ada satu pun identitas dibawa nenek Welli, kemampuan bahasa Indonesia-nya yang minim semakin mempersulit upaya identifikasi.
Usut punya usut ternyata Nenek Welli adalah jamaah haji khusus yang dikelola oleh Femmy Tour and Travel, yang tergabung dalam konsorsium Safana Salsabila. Sang nenek baru dijemput oleh pengelola Travel tersebut 12 jam setelah tiba di Daker Makkah.
β
Nah, gara-gara persoalan ini, Kepala Seksi Pengendalian PIHK, PPIH Daker Makkah, Matyuri Casdui Salamun, Selasa (16/9/2014), memberikan teguran lisan kepada Femmy Tour and Travel. Pihaknya juga mencatat peristiwa ini dalam berita acara seksi pengendalian PIHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Welli adalah warga Dusun Lamboato, Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa-Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia berangkat tanpa didampingi keluarganya dan hanya dititipkan kepada dua warga Kolaka yang juga ikut dengan biro perjalanan tersebut.
Pengelola Travel sebenarnya menempatkan Welli di Hotel Bintang 5 di Zam-zam Tower. Welli juga sudah melaksanakan umrah.
Menurut pengelola Travel tersebut, Suti Potong, pada Senin malam setelah sampai di hotel, Welli menyempatkan mandi. Saat itu ia melepaskan tanda identitas, seperti gelang jamaah dan gelang hotel. Tak lama kemudian ia keluar kamar, dan tidak kembali lagi.
Kini Nenek Welli yang membayar mahal untuk haji khusus sudah berkumpul dengan orang-orang dekatnya di Hotel yang berada persis di sebelah Masjidil Haram itu.
(van/rmd)