"Tadi kami menampung berbagai macam aspirasi dari orangtua. Kami menampung saja belum memberikan respons apa-apa, karena kami pun akan panggil pihak sekolah. Kita ingin mempelajari dokumen-dokumen yang melatarbelakangi keputusan anak itu dikembalikan ke orangtua," kata Kasudin Pendidikan Menengah Disdik DKI Suharyanto di kantor Dinas Pendidikan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Suharyanto mengatakan, Disdik DKI akan mempelajari dokumen dan berbagai ketetapan dari sekolah. Proses ini akan dilakukan secara terperinci untuk mengungkap fakta-fakta yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suharyanto mengatakan, siswa-siswa tersebut dikeluarkan karena kasus bullying. Dan para siswa yang dikeluarkan ini semua Kelas XII.
"Nanti kita cek lagi, besok kami panggil pihak sekolah ke sini," katanya.
Sementara itu, Ketua Komite SMA 70, Ricky Agusiady, meminta Kepsek SMA itu ikut bertanggung jawab terkait kasus bullying di sekolah tersebut. Menurutnya para siswa ini seharusnya dibina bukan langsung dikeluarkan.
"Harusnya kan ada pembinaan, lalu skorsing, tapi ini langsung dikeluarkan, jadi ini ada apa?" katanya.
Ricky meminta Dinas Pendidikan mengevaluasi proses pengeluaran siswa-siswa tersebut. "Kalau memang sudah benar, orangtua tak akan protes," katanya.
(nal/nwk)