Wanda mendukung pasangan Jokowi-JK, padahal partainya mendukung Prabowo-Hatta. Ia pun menerima surat pemecatan pada 12 September 2014. Padahal sikap politik berbeda juga ditunjukkan Wali Kota Bogor Bima Arya yang juga kader PAN.
"Kalau Bima Arya, keputusan DPP PAN mengusulkan pilkada dilaksanakan melalui DPRD. Kemudian ada aspirasi dari Bima Arya dan Bupati Bojonegoro Suyoto itu tidak setuju," kata Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, tidak masalah (Bima berbeda sikap) karena saya paham, Bima dan Suyoto jadi kepala daerah karena dipilih rakyat. Saya paham betul kebatinannya harus seperti itu," ujar politisi asal Lamongan itu.
βAkan tetapi, Yoga menyatakan agar semuanya menunggu putusan DPR dalam membahas RUU Pilkada hingga 25 September 2014 nanti. Jika sudah jadi UU, Yoga yakin semua kepala daerah dan masyarakat akan tunduk pada hukum.
"Saya sangat yakin apapun keputusan DPR dan pemerintah nanti, seluruh kader termasuk Mas Bima akan mengikuti UU. Karena Mas Bima itu salah satu kader terbaik partai, dan tidak ada sanksi (untuk Bima)," tutup Yoga.
(vid/rmd)