Kekeringan di Sukoharjo, Ratusan Hektar Padi Dipanen Dini

Kekeringan di Sukoharjo, Ratusan Hektar Padi Dipanen Dini

- detikNews
Selasa, 16 Sep 2014 14:40 WIB
Solo - Kekeringan juga melanda Sukoharjo, Jateng, Ratusan hektar areal pertanian padi di daerah lumbung padi itu mengalami problem serius. Sebagian terpaksa harus dilakukan panen dini agar tetap bisa terselamatkan, meskipun kualitas gabah yang dihasilkan menurun jika dibanding panen pada usia normal.

500 hektar areal pertanian sawah yang selama ini mengandalkan irigasi Colo Timur, merupakan kawasan yang terdampak langsung. Berkurangnya cadangan air di Dam Colo akibat musim kemarau, membuat kawasan tersebut mengalami kekurangan air untuk irigasi.

Ketua kelompok tani Desa Kenep, Sukoharjo, Hartono Raharjo, menjelaskan, sejak Bulan Agustus lalu petani di enam desa yang berada di kawasan tersebut merasakan kekurangan debit air dari irigasi teknis Dam Colo. "Air di saluran irigasi sudah tidak mencukupi lagi. Kami sudah sangat kekurangan oncoran air," ujarnya, Selasa (16/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keenam desa yang dimaksudkan oleh Hartono adalah Desa Begajah, Desa Mandan, Desa Banmati, Desa Kenep, Desa Combongan dan Desa Kriwen. Kawasan tersebut merupakan daerah lumbung padi Sukoharjo. Areal pertanian di keenam desa itu mencapai tidak kurang dari 500 hektar.

Untuk memperkecil risiko kerugian, lanjut Hartono, para petani di daerah itu berencana akan segera melakukan panen padi dini. Panen itu dilakukan sebelum batang padi meranggas mati karena kekeringan.

Meskipun demikian diakui kualitas gabah hasil panen dini itu tetap tidak sebaik kualitas gabah yang dipanen tepat pada waktunya. Namun demikian langkah tersebut terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan padi agar tidak terbuang dan memperkecil kerugian.

Sekitar separuh lahan akan dipanen dini karena memang padinya sudah mulai menguning. Sedangkan separuh lainnya yang bulir padinya belum penuh, terpaksa harus dipertahankan. Kebutuhan airnya akan dilakukan dengan cara memompa air seadanya ke areal sawah.

"Sudah sejak Agustus lalu petani memompa air untuk mengairi sawah. Tentunya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk itu. Karena itulah padi yang dianggap sudah penuh dan menguning langsung segera dipanen dini, untuk menghemat biaya. Sedangkan yang masih hijau tetap dipertahankan dengan oncoran air didapat dengan cara dipompa," kata dia.

(mbr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads