4 Reaksi atas Kabinet Jokowi-JK, Merakyat Hingga Minta Menteri dari Papua

4 Reaksi atas Kabinet Jokowi-JK, Merakyat Hingga Minta Menteri dari Papua

- detikNews
Selasa, 16 Sep 2014 11:40 WIB
4 Reaksi atas Kabinet Jokowi-JK, Merakyat Hingga Minta Menteri dari Papua
Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla telah mengumumkan susunan kabinetnya yang terdiri dari 34 kementerian. Jumlah tersebut akan diisi oleh 18 menteri dari profesional dan 16 menteri profesional partai. Jokowi hanya mengumumkan jumlah kementerian tanpa membeberkan nama-nama menterinya.

Usai pengumuman itu, muncul berbagai reaksi atas susunan kabinet Jokowi-JK. Ada yang berharap agar kabinet tersebut merakyat dan ada juga yang berharap salah satu posisi menteri dijabat oleh putra Papua. Berikut 4 reaksi tersebut:

1. Bisa Merakyat

Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie berharap agar kabinet yang dibentuk Jokowi-JKΒ  bisa benar-benar merakyat.

"Harus merakyat dan pro rakyat," kata Habibie singkat saat ditemui di Gedung Rimbawan, Komplek Manggala Wanabhakti, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).

Habibie menjamin, ICMI dan para cendekiawan muslim lainnya akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Dengan dukungan, Habibie yakin pemerintahan dapat lebih tenang dalam bekerja.

Habibie juga mewanti-wanti pihak oposisi agar proposional dalam menyampaikan kritik. 'Serangan' yang diberikan bukan hanya untuk memperjuangkan kepentingan tertentu saja.

"Agar program-program yang dijalankan pemerintah itu berjalan lancar dan menguntungkan rakyat," tandasnya.

2. Diharap Dapat Dukungan

Presiden terpilih Joko Widodo sudah mengumumkan arsitektur kabinetnya untuk pemerintahan ke depan yang berjumlah 34 kementerian. Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais berharap agar kabinet Jokowi nantinya bisa didukung.

"Mudah-mudahan akan didukung rakyat," kata Amien di Gedung Rimbawan, Komplek Manggala Wanabhakti, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).

Amien menolak berkomentar lebih jauh soal struktur kabinet Jokowi. Pasalnya dia sendiri belum mengetahui siapa-siapa saja yang bakal duduk sebagai menteri.

"Kalau sekarang, komentar terlalu pagi juga nanti tidak sehat. Kita harus saling menghargai," lanjut Amien.

3. Minta Ada Menteri dari Papua

Presiden terpilih Joko Widodo menerima perwakilan tokoh-tokoh Papua di Balai Kota, Jakarta. Kedatangan mereka menyampaikan sejumlah harapan untuk pemerintahan Jokowi selanjutnya.

"Kita datang menyerahkan noken tentang apa yang kami harapkan untuk pemerintahan Bapak Jokowi. Kami berharap ada menteri dari tanah Papua. Selama ini belum banyak diberi bagian dalam kabinet karena tidak adil. Selama 6 presiden tidak pernah dilihat, padahal kami juga bagian dari Indonesia. Tanpa Papua, Indonesia tidak ada artinya," kata salah seorang perwakilan masyarakat Papua, Linda Pepuho, usai bertemu Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (16/9/2014)β€Ž.

Keinginan adanya menteri ini agar pembangunan Indonesia bagian timur bisa diperhatikan. Sebagian besar yang berhubungan dengan infrastruktur seperti Kementerian Daerah Tertinggal (PDT) dan Kementerian PU. Saat ditanya soal pengelolaan kekayaan alam Papua, Linda menjelaskan persoalan itu juga sudah dicantumkan dalam noken.

"Sudah kami sampaikan dan beliau mengatakan tunggu sampai saya dilantik. Kami berharap keinginan kami bisa diakomodir," ucapnya.

Ia menyatakan Jokowi memberikan respon baik untuk setiap aspirasi yang mereka sampaikan. Hal ini nampak dari Jokowi yang tetap menggunakan topi burung cendrawasih berpadu dengan kemeja putih andalannya saat mengantar Linda cs pulang dari Balai Kota.

4. Tak Ada Kejutan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto menilai tak ada kejutan dari kabinet yang dibentuk Jokowi-JK ini. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan kementerian di masa pemerintahan SBY.

"Tidak ada kejutan jumlah kabinet, tidak ada kejutan jumlah kursi untuk parpol," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (16/9/2014).

Awalnya, menurut Gun Gun, publik berharap mendapat kejutan keberanian Jokowi merampingkan kabinet dan menempatkan jauh lebih banyak profesional. Namun harapan itu tak terwujud.

"Kabinetnya tidak ramping. Padahal harapan publik, Jokowi mempelopori restrukturisasi postur kabinet. Dalam perkiraan saya kementeriannya sekitar 27-an," ujarnya.

Meski demikian, Gun Gun bisa memahami keputusan Jokowi-JK mengakomodasi kepentingan parpol pendukung di kabinetnya. Jokowi-JK diyakini Gun Gun perlu menempatkan sejumlah orang parpol di kabinetnya untuk mendapatkan dukungan DPR.
Halaman 2 dari 5
(slm/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads