"Yang digarisbawahi dari profesional itu punya kompetensi yang relevan dengan tugasnya, leadership yang kuat, rekam jejak baik dalam dia berkarier dan bekerja selama ini dan bersih tidak ada masalah apapun," kata Deputi Tim Transisi, Anies Baswedan, Senin (15/9/2014).
"Itu yang digarisbawahi Jokowi soal profesional. Harapannya soal ini adalah menteri yang akan bekerja ini, kabinet kerja bukan untuk kebutuhan lain. Orientasi pada hasil. Profesional adalah orang yang benar-benar bisa jalankan apa yang sudah dijanjikan oleh Pak Jokowi," tambah Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana tim Jokowi JK mencari menteri yang profesional?
"Itu sebenarnya begini, Indonesia banyak orang berprestasi. Di media massa banyak. Pertanyaannya punya kah kita pusat data yang bisa identifikasi di mana saja orang-orang yang berprestasi itu? Itu yang dibutuhkan. Jangan dibayangkan head hunter mencari 34 posisi. Tapi mengumpulkan supaya perjalanan lima tahun kedepan misalnya diperlukan petugasan sebuah urusan. Lalu mencarinya gimana? Kita membutuhkan full of talent sebuah tempat di mana punya nama-nama orang berprestasi sehingga mudah dipanggil negara jika diperlukan," terangnya.
Anies tak bisa memastikan apakah dari 34 menteri yang menjabat sekarang akan dipilih lagi salah satunya oleh Jokowi. "Itu Jokowi yang tahu," tutupnya.
(spt/ndr)