Melihat Kedekatan Bupati Nurdin dengan Rakyat Bantaeng

Melongok Bantaeng

Melihat Kedekatan Bupati Nurdin dengan Rakyat Bantaeng

- detikNews
Senin, 15 Sep 2014 13:03 WIB
Nurdin saat diminta foto bareng warga
Bantaeng - Boat berwarna putih itu terdampar di pinggir pantai, karena air laut sedang surut. Jarum jam menunjukkan pukul 07.00 Wita, namun air laut juga belum pasang. Ajakan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah untuk melihat Bantaeng dari tengah laut dengan boatnya harus tertunda sesaat.

Selasa (9/9/2014) merupakan hari kedua detikcom berada di Bantaeng. Bupati Nurdin sudah menjemput detikcom di cottage Pantai Marina pukul 06.00 Wita. Dia akan mengajak detikcom naik boat dari Pantai Marina menuju Pantai Seruni, yang diperkirakan memakan waktu 20-30 menit.

"Air masih surut, boat belum bisa bergerak. Kita tunggu beberapa saat sampai air pasang," jelas Nurdin. Boat Nurdin berada di pelabuhan Barea, sekitar 5 KM dari Pantai Marina. Staf Nurdin sudah mencoba untuk membawa boat dari Birea menuju Pantai Marina, namun belum berhasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil menunggu air pasang, Nurdin mengajak detikcom melihat tempat pemancingan air tawar di kompleks Pantai Marina. Kolam pemancingan ini juga dibangun Nurdin agar masyarakat memiliki banyak pilihan saat berkunjung ke Pantai Marina. Kolam ini berisikan ikan nila.

Di dekat kolam pemancingan, terdapat kios-kios untuk berdagang. "Ini kami bangun dan kami gratiskan untuk masyarakat. Mengapa gratis? Karena kami ingin menumbuhkan minat warga untuk berusaha," kata dia.

Kios ini belum diresmikan, namun sebagian kios sudah terisi. Salah satunya diisi toko roti 'Mirna'. Menurut Nurdin, warga diberi pelatihan membuat roti dan kemudian diberi fasilitas kios. "Hasilnya seperti ini, ini buatan mereka sendiri," kata Nurdin sambil menyodorkan beberapa roti. Kios ini akan diresmikan Nurdin dalam waktu dekat. Kios ini sangat strategis karena Pantai Marina semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Satu jam berlalu di kolam pemancingan, Nurdin kemudian mengecek ke stafnya apakah air laut sudah pasang dan boat sudah bisa digerakkan menuju Pantai Marina. Namun ternyata hingga pukul 07.00 Wita, air laut masih surut. Akhirnya Nurdin mengajak detikcom untuk naik boat dari Pelabuhan Birea, tempat boat bersandar.

Birea merupakan pelabuhan kecil, sekitar 4 KM dari Pantai Marina. Di sini juga terdapat tempat pelelangan ikan (TPI). Namun, tempat pelelangan ikan masih belum terlihat baik. Bahkan sebagian sedang dipugar. Nurdin dalam waktu dekat akan memperbaiki bangunan untuk TPI.

Pemecah ombak dan tempat bersandar perahu memang sudah ia bangun. Saat itu, ratusan warga memang tengah beraktivitas di tempat ini. Ada nelayan yang baru saja menepi membawa ikan hasil tangkapan, ada juga warga yang tengah mengeringkan rumput laut. "Masyarakat masih digratiskan menggunakan pelabuhan ini. Kalau nanti bangunan TPI sudah jadi, nanti nelayan baru ditarik retribusi. Saat ini kami belum bisa memberikan layanan yang layak untuk nelayan," kata Nurdin.

Saat tiba di pelabuhan ini, Nurdin disapa warga yang tengah beraktivitas itu. "Pak Bupati, sehat?" kata seorang ibu. Nurdin menjawab ramah. Nurdin juga balik bertanya kepada warga. Beberapa menit, Nurdin juga berbincang dengan mereka mengenai ikan yang berhasil mereka tangkap dan juga mengenai produksi rumput laut. "Kualitas rumput laut di sini sangat bagus," ujar Nurdin.

Di sisi pelabuhan yang lain, tampak sebuah boat warna putih yang tengah dicoba diupayakan untuk digerakkan ke tengah laut. Nurdin memantau dari jauh. Namun upaya ini belum berhasil, sementara air laut juga hanya naik sedikit.

"Coba diangkat bersama-sama," pinta dia. Tidak lama kemudian, beberapa nelayan dan beberapa anggota Satpol PP yang sedang ada di pelabuhan itu pun mencoba mengangkatnya. Namun setelah beberapa menit, mereka tidak berhasil mengangkatnya juga.

Akhirnya Nurdin pun menuju tepi pantai. Dia buka sepatunya dan terjun ke laut. Dia menuju ke boatnya. Dia memberikan arahan kepada para nelayan dan satpol PP dan naik ke atas boat dan menyalakan mesinnya. Boat itu diangkat bersama-sama lagi dan Nurdin mengoperasikan mesinnya. Tak lama kemudian boat bisa berhasil dipindahkan dari pinggir pantai mengarah ke tengah laut.

Setelah mencoba mengemudikan boat dengan berputar-putar sebentar, Nurdin mengarahkan boatnya ke tempat sandar perahu, kemudian mempersilakan detikcom naik ke boat. "Masyarakat ini punya tenaga, punya semangat. Tapi, mereka tidak punya teknik," kata Nurdin. Karena itu, dirinya bersama jajaran Pemda sering berbagi ilmu kepada warga.

Salah seorang staf Pemkot, Zainal, mengatakan Nurdin memang seseorang yang gigih. Kalau dia yakin bisa ia lakukan, maka dia akan terus mencoba sampai berhasil. "Sering beliau akhirnya terjun sendiri menangani sesuatu dan akhirnya berhasil. Jadi, dia hadir memberikan contoh dan teladan," kata staf yang sekarang bangga dengan Bantaeng ini.

"Kita menuju Pantai Seruni, perjalanan sekitar 15 menit," kata Nurdin sesaat setelah detikcom naik ke boat sambil pegang kemudi. "Bapak yang mengemudikan?" tanya detikcom. "Iya, saya bisa mengemudikan boat sejak 1997," kata Nurdin meyakinkan. Setelah semua siap, Nurdin pun menjalankan boatnya. Sesekali Nurdin melakukan manuver menerjang ombak tinggi dengan boatnya.

Menjelang tiba di Pantai Seruni, Nurdin menunjukkan bangunan tinggi di dekat Pantai Seruni. Bangunan itu adalah bangunan 8 lantai RS Bantaeng yang saat ini sedang tahap finalisasi. Dia membangun RS bertaraf internasional ini dengan memanfaatkan jaringan-jaringan yang ia punya. "Sekarang dengan bangunan tinggi ini, pelaut atau wisatawan laut bisa tahu di mana Bantaeng berada. Dulu tidak mudah mengenali Bantaeng dari jauh," ujar dia.

Ada dua gedung tinggi di Bantaeng. Selain RS, juga ada Rusunawa yang terdiri dari dua tower yang berada agak jauh dari Pantai Seruni. Rusunawa inilah yang dipakai para atlet Porda se-Sulsel untuk menginap. Setelah Porda selesai, Rusunawa akan ditawarkan kepada masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal.

Sesampai di Pantai Seruni, boat dipinggirkan. Bupati Nurdin juga turun dari boat dan disambut beberapa staf dan warga yang saat itu sedang menyiapkan tenda-tenda untuk pembukaan Porda pada sore harinya.

Di tangan Nurdin, Pantai Seruni juga menjadi sangat ramai dan hidup. Nurdin membangun alun-alun di pantai ini, yang setiap saat digunakan warga untuk beraktivitas. Juga ada sport center di kawasan ini yang bisa digunakan masyarakat untuk berolahraga dengan gratis.

Saat malam hari, Pantai Seruni juga sangat ramai. Seperti pada Senin malam, saat Nurdin mengajak detikcom berkeliling di kawasan ini. Banyak warga bercengkerama di alun-alun sambil makan malam atau minum kopi. Para warga yang melihat Bupati Nurdin langsung menemui dan menyalaminya. Tak sedikit dari mereka yang kemudian meminta foto bersama. Begitulah kedekatan Nurdin dengan warganya.

Nurdin menjadi bupati untuk kedua kalinya pada 2013 lalu. Dia memenangkan Pilkada langsung dengan perolehan suara lebih dari 82 persen. Pada periode pertama, Nurdin masih jarang diberitakan oleh media-media nasional. Namun, akhir-akhir ini sudah banyak media yang memberitakan Nurdin karena keberhasilannya membangun Bantaeng.

(asy/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads