“Kalau mundur dari partai tetap bisa jadi gubernur. Tapi kalau mau konsisten setelah mundur dari partai ya mundur juga dari jabatan gubernur,” kata Taufik di gedung DRPD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014).
Taufik menganggap Ahok adalah politisi yang tak tahu mengucapkan terima kasih. Pasalnya, kata dia, Ahok bisa mendapat posisi nomor dua di DKI tak lain karena jasa Gerindra yang mendukungnya bersama PDIP saat Pilkada 2012 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kan dia bisa jadi seperti sekarang karena partai. Jadi jangan mau enaknya aja,” tambah politisi yang ditunjuk jadi Wakil Ketua DPRD DKI 2014-2019 itu.
Sebelumnya, pagi tadi, Ahok menyatakan dia tidak setuju dengan mekanisme Pilkada lewat DPRD yang dianggapnya mencederai demokrasi. Mekanisme itu dianggapnya justru rentan membuat money politik yang lebih parah dan membuat kepala daerah jadi 'sapi perah' DPRD.
“Makanya saya tadi sempat kepikir ya. Kalau memang sampai ini (Pilkada lewat DPRD) dilakukan, mungkin saya mau keluar saja dari parpol semua. Ngapain main di partai politik, iya kan. keluar saja sudah,” kata Ahok.
(ros/rmd)