Kontroversi Pilkada Tak Langsung, Ini Sikap Bupati Banyuwangi Anas

Kontroversi Pilkada Tak Langsung, Ini Sikap Bupati Banyuwangi Anas

- detikNews
Selasa, 09 Sep 2014 11:42 WIB
Surabaya - Saat ini polemik RUU Pilkada tengah memanas. Mayoritas anggota DPR ingin Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dikembalikan ke model Orde Baru, yaitu pemilihan lewat DPRD. Hal itu ditentang keras oleh publik dan para aktivis yang tetap ingin kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat.

Apa tanggapan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang kerap disebut sebagai produk sukses pilkada langsung?

"Sebagai kepala daerah, saya mengikuti mekanisme saja, sesuai ketentuannya nanti bagaimana. Fokus saya sekarang meningkatkan kinerja, memperbaiki yang masih kurang, untuk kepuasan masyarakat," ujar bupati muda itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, secara pribadi Anas menilai, pilkada langsung oleh rakyat secara psikologi politik berguna untuk menjalin "keterikatan emosional" antara pejabat publik dan rakyat yang memilihnya.

"Tanggung jawabnya luar biasa, dan itu bisa memacu semangat para pejabat publik untuk meningkatkan kinerja dan mempertanggungjawabkannya ke publik," ujar Anas saat dihubungi detikcom, Selasa (9/9/2014).

Pria berkaca mata ini mencontohkan, seperti di Banyuwangi, dia secara berkala melaporkan kinerjanya ke sekitar 12.000 ketua RT/RW, kepala desa, guru, kader Posyandu, tokoh agama dan masyarakat, berbagai elemen masyarakat, serta kaum muda dan netizen--selain tentu saja pertanggungjawaban resmi ke legislatif (DPRD) daerah.

"Karena kami sudah dipilih langsung, maka juga bikin pertanggungjawaban secara langsung ke elemen-elemen masyarakat. Di sana mekanisme partisipasi dibangun, ada kritik, evaluasi, dan membangun visi bersama-sama ke depan. Pilkada langsung oleh rakyat memungkinkan proses-proses pendewasaan demokrasi semacam itu bisa terjadi," beber Anas.

Apalagi, sambung dia, pilkada langsung oleh rakyat sebenarnya juga sudah bertahun-tahun dilaksanakan oleh rakyat melalui pemilihan kepala desa.

Anas mengatakan, setiap mekanisme, baik pilkada langsung oleh rakyat maupun oleh DPRD, ada plus-minusnya masing-masing. "Tinggal disempurnakan saja apa yang kira-kira masih perlu diperbaiki dalam upaya kita membangun demokrasi yang sehat selama ini melalui pilkada langsung oleh rakyat," pungkasnya.

(gik/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads