"Sekarang berubah, dari beban pemerintah menjadi swadaya masyarakat. Sekarang jauh lebih gampang karena lebih banyak oleh swasta," ujar JK di hotel Sahid Jaya, Jalan Jend Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (9/2014).
JK mengatakan pada zaman 70 hingga 80 an sangat mudah memindahkan penduduk berjumlah hingga 20.000 jiwa. Namun saat ini, tidak mudah lagi dilakukan bedol desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh, JK menyebutkan banyaknya penduduk yang berasal dari Pulau Jawa berhasil bertempat tinggal di Sumatera dan Kalimantan karena pihak swasta berhasil membuka lahan industri semisal perkebunan.
"Kita berbicara tentang swadaya, tentang swakarsa, kemauan sendiri, dan juga dari pada perusahaan perusahan itu untuk mengatasi keseimbangan di Indonesia," terangnya.
JK juga menyarankan di Pulau Jawa perlu diperbanyak berdirinya industri manufaktur sehingga dapat menyerap banyak lapangan kerja.
"1 Hektar sawah bisa menampung 4 orang, tetapi 1 Hektar industri bisa menapung banyak orang," ucapnya.
Untuk di luar Pulau Jawa, dibutuhkan pembangunan yang cepat seperti industri perkebunan sehingga dapat menyerap ribuan tenaga kerja.
"Yang paling penting bagaimana Jawa masih bisa memberikan kesejahterahan, tapi apalah artinya jika tidak harmoni dengan tempat lain," terangnya.
(fiq/gah)