Januari hingga September 2014, Tujuh Mayat Bayi Dibuang di Jaksel

Januari hingga September 2014, Tujuh Mayat Bayi Dibuang di Jaksel

- detikNews
Senin, 08 Sep 2014 15:10 WIB
Jakarta - Penemuan jenazah bayi laki-laki di tempat pembuangan sampah di Setiabudi, pagi ini, menambah daftar panjang penemuan mayat bayi di kawasan Jakarta Selatan. Tercatat dari Januari hingga September 2014, ada sebanyak 7 mayat bayi baru lahir ditemukan di berbagai wilayah Jaksel dengan kondisi tidak bernyawa dan memprihatinkan.

Berdasarkan informasi dan data yang dihimpun dari awal tahun 2014 tepatnya pada Senin (13/1/2014), mayat bayi pertama ditemukan di pintu Barat Taman Margasatwa Ragunanโ€Ž oleh seorang pemulung pukul 05.30 WIB. Pemulung tersebut menemukan jenazah bayi malang tersebut di dalam sebuah ransel berwarna hitam yang digeletakkan begitu saja.

Enam bulan berselang, pada tanggal Sabtu (21/6), kembali seorang pemulung menemukan โ€Ž3 mayat bayi perempuan di pinggiran Kali Malang, Jalan Raya Sultan Agung, Pasar Manggis, Setiabudi. Ketiga mayat bayi tersebut ditemukan secara bersamaan terbungkus di dalam kantong plastik berwarna hitam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

โ€ŽSetelah itu, ditemukan lagi sepasang bayi kembar berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga di pinggiran Kali Joe, Jalan Raya Lenteng Agung, Gang Ikhlas, Pasar Minggu, Kamis (17/7). Kedua bayi malang tersebut ditemukan di dalam sebuah kardus dengan kondisi ari-ari masih menempel di tubuh mereka.

Terakhir, tadi pagi Djaelani (48) dan Suwarni (48) kaget bukan kepalang saat menemukan jasad bayi laki-laki ketika memulung di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Bayi malang itu dibungkus kantong plastik warna merah dan dibuang di tempat sampah.

Menurut Kepala Urusan Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Agus Minarno, ketujuh bayi tersebut diduga kuat merupakan mayat hasil aborsi yang dibuang begitu saja oleh orangtua atau pihalk yang tak bertanggung jawab.

"Diduga kuat hasil praktik aborsi. Mereka membuang bayi di pinggir kali juga untuk menghilangkan barang bukti," jelasnya saat dihubungi, Senin (8/9/2014),

Kasus ini, lanjut Agus, terjadi akibat beragam permasalahan yang terjadi terhadap orangtua si bayi, misalnya seperti kehamilan di luar nikah. Tak ingin menanggung malu, mereka dengan tega membuang bayi tak berdosa itu di tempat yang tak layak.

"Karena beragam halโ€Ž dan pengaruh, orangtua bayi meminta pengelola praktik aborsi untuk membuang si bayi, karena orangtuanya tak mau bertanggung jawab. Jelas itu adalah tindakan yang tak manusiawi," ungkap Agus.

Hingga saat ini, kasus pembuangan mayat 7 bayi tersebut masih dalam penyelidikan petugas kepolisian Jakarta Selatan.โ€Ž "Pihak kepolisian masih mengembangkan kasus ini," tutupnya.

(rni/spt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads