Diskusi Hangat SBY dengan Kepala BNPT Soal Sel Khusus Teroris 'Hardcore'

Diskusi Hangat SBY dengan Kepala BNPT Soal Sel Khusus Teroris 'Hardcore'

- detikNews
Senin, 08 Sep 2014 13:24 WIB
SBY dan Ansyaad di Sentul
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan meninjau markas Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Sentul, Jawa Barat. Keberadaan penjara khusus napi teroris yang disiapkan di kawasan ini sempat menjadi diskusi hangat antara presiden dan Kepala BNPT Ansyaad Mbai.

Mbai menjelaskan, ada 48 kamar bertipe standar yang sudah disiapkan untuk diisi oleh napi teroris. Jika terisi penuh, bisa ditempati 144 napi dengan kategori teroris militan atau Mbai menyebut dengan istilah 'hardcore'.

Namun SBY menyiratkan ketidaksetujuannya dengan rencana tersebut. SBY menganggap tempat ini sebagai pusat pelatihan penanggulangan teroris. Tidak cocok jika malah ditempatkan napi teroris kelas wahid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau akan ada penghuni, mantan-mantan teroris, harus sangat hati-hati soal security," kata SBY di Pusat Pelatihan BNPT di Sentul, Jawa Barat, Senin (8/9/2014).

"Kalau nanti misalnya ada yang lepas, monitor kegiatan segala macam, akan berbahaya," lanjut SBY menjelaskan kekhawatirannya.

Namun Mbai membeberkan alasan mengapa dia ingin napi-napi teroris top ada di lokasi ini. Di tempat ini dia bisa mengajak para ulama dari berbagai negara untuk ikut membantu proses deradikalisasi.

Selain itu, kehadiran napi teroris juga dikhawatirkan bisa mempengaruhi warga binaan lainnya. Bahkan banyak kalapas yang mengeluh jika ada napi ditahan di penjaranya.

"Karena merepotkan," jawab Mbai.

"Betul, tapi tidak harus di sini, nanti kita pikirkan mumpung ada waktu," sanggah SBY.

Kawasan ini memang banyak bermukim sejumlah pelatihan berbagai instansi. Mulai dari Universitas Pertahanan, Pusat Bahasa, BNPB hingga pelatihan untuk tentara penjaga perdamaian.

"Karena memang kawasan santi dharma ini sebetulnya pusat pendidikan dan pelatihan," lanjut SBY lagi.

Kapolri Jend Sutarman bahkan ikut dalam 'diskusi' ini. Jika napi teroris ada di sini, Sutarman juga khawatir para pendukungnya akan membesuk. Dan kawasan yang tergolong rahasia ini bisa mudah terlihat.

Di tempat ini memang ada juga pusat pelatihan dalam melawan teroris. Disiapkan pesawat terbang serta kereta api dalam bentuk real untuk mempersiakan senyata mungkin dengan kondisi sesungguhnya.

(mok/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads