Busyro: Kepala Daerah Bisa Jadi ATM DPRD dalam Pilkada Tak Langsung

Busyro: Kepala Daerah Bisa Jadi ATM DPRD dalam Pilkada Tak Langsung

- detikNews
Senin, 08 Sep 2014 07:01 WIB
Jakarta - Gelombang penolakan terhadap rencana Koalisi Merah Putih untuk menghapus Pilkada Langsung terus bermunculan. KPK ikut menentang niatan tersebut, karena bisa memunculkan pola korupsi baru.

"Pilihan kepala daerah oleh DPRD merupakan korupsi demokrasi. Walaupun dengan dalih apapun. Kepala daerah terpilih potensial ATM anggota DPRD setempat," ujar Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas kepada detikcom, Senin (8/9/2014).

Tak hanya itu saja, menurut Busyro, dengan sistem pemilihan tidak langsung maka kepala daerah tak lagi bertanggung jawab kepada rakyat, melainkan kepada DPRD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Elit parpol yang saat Pileg janji perang terhadap korupsi hendaknya membuktikan dengan mencegah korupsi secara jujur. Sikap politik memulihkan hak memilih kepada rakyat adalah bukti mencegah korupsi yang menjadi agenda besar KPK, DPR, BPKP dan elemen masyarakat sipil se-Indonesia," kata mantan Ketua KY ini.

Busyro mengatakan, kegiatan pemberantasan korupsi sangat memerlukan peran aktif masyarakat. KPK bersama dengan BPKP dan elemen masyarakat sipil telah rutin bertemu untuk menggagas mekanisme pencegahan korupsi.

"Alangkah cantik demokrasi kita jika beberapa fraksi tidak memaksakan kehendaknya dengan dalih boros, dan sebagainya," kata Busyro.

(fjp/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads