Istri AKBP Idha Endri Prastiono, Titi Yusfianti, bukanlah sosok yang ramah di lingkungan rumah kontrakannya di Jatiwaringin, Bekasi. Titi yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba internasional itu bahkan dinilai galak.
Pemilik rumah kontrakan AKBP Idha di Jl. Lubuk Kasih RT 01/05, Perumahan Jatiwaringin Asri 2, Bekasi Rosliana berkata, Titi pernah memarahinya lewat telepon ketika baru mengontrak 2 tahun lalu. Sosok berusia 72 tahun ini dimarahi saat masuk ke rumah Titi untuk mengecek tukang yang sedang mengecat.
"Istrinya telepon bilang, 'mami jangan masuk, kan rumah itu sudah dibayar, sudah jadi hak saya 2 tahun'. Orangnya nggak ramah. Saya ngelihat dia cuma kalau pas naik turun mobil, nggak pernah nyapa. Saya sudah pernah dikasari gitu, jadi ya sudah," ujar Ros yang tinggal di sebelah rumah kontrakan Idha kepada detikcom, Minggu (7/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua RT 01 Ahmadi mengaku sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan Titi. Ahmadi hanya berkomunikasi kepada Idha yang rajin salat di masjid kompleks.
"Kalau pas lagi ke sini (Titi) cuma di dalam rumah aja. Nggak pernah ketemu muka. Saya ketemu dia kalau cuma ke Masjid. Kalau Pak Pras (Idha) ke sini pasti ke masjid, shalatnya rajin. Kalau sama istrinya nggak kenal. Ketemu di jalan kalau nggak sama Pak Pras paling juga nggak tahu. Ibu-ibu kompleks juga nggak ada yang tahu," ungkap Ahmadi saat dikonfirmasi di kompleks rumahnya di hari yang sama.
Sebelumnya Titi sempat menjadi sorotan karena mengaku kehilangan perhiasan senilai hingga Rp 19 miliar di Bandara. Namun setelah diselidiki polisi, total perhiasan Titi tersebut tak lebih dari Rp 181 juta.
"Ya saya tahu kasus itu. Tapi baru tahu kalau ternyata istrinya pak Pras (yang kehilangan). Itu juga baru-baru ini tahunya setelah pak Pras ditangkap, saya lihat di internet," kata Ahmadi.
Ahmadi pun menilai kasus yang menimpa AKBP Idha terkait narkotika bukanlah disebabkan karena faktor pribadi Idha semata. Menurut Ahmadi, ada unsur pengaruh dari Titi dalam kasus yang membuat Idha ditangkap oleh jajaran Polisi Diraja Malaysia di Kuching tersebut.
"Pengaruh istrinya saya pikir, kayaknya istrinya agak dominan. Nyatanya kehilangan perhiasan hanya jutaan tapi ngakunya miliaran, artinya kan udah nggak benar. Kalau pak Pras nya sih orangnya beneran baik," Ahmadi menuturkan.
Sosok Titi yang asing di mata ibu-ibu kompleks pun sudah menjadi cerita umum di lingkungan tempatnya mengontrak itu. Seperti yang diungkapkan salah satu warga setempat, Ibu Sumadi saat dikonfirmasi di komplek perumahan tersebut.
"Nggak kenal (Titi). Nggak pernah keluar atau sosialisasi sama tetangga. Pernah mau dikenalin sama pak RT dulu tapi nggak jadi, nggak mau katanya. Nggak pernah ikut arisan atau kegiatan kompleks. Tertutup sih ya orangnya," tukas Ibu Sumadi.
Ibu Sumadi mengaku baru sekali melihat Titi dan Idha keluar dari rumahnya di kompleks perumahan Jatiwaringin Asri 2 selama 2 tahun mereka mengontrak. Saat itu Ibu Sumadi melihat Titi dan Idha berjalan kaki di sekitar kompleks.
"Akhir-akhir ini aku pernah lihat sih dia jalan sama suaminya. Sekitar 2 bulan lalu. Aku nanya ke tetangga itu siapa, ternyata yang ngontrak. Baru sekali ngelihat itu. Orang sini nggak pada kenal sih, soalnya sekalipun nggak pernah ngumpul sama tetangga," jelas Ibu Sumadi.
"Tatap muka nggak pernah. Beda lah. Mungkin karena kastanya beda kali ya. Kita kan orang kecil. Namanya Perwira, kan menengah ke atas," tutup Ibu Sumadi.
(ear/bar)