"Fondasinya sudah dibuat yang di Kuningan, rencananya tiangnya akan dipasang di sekitar Gedung Setiabudi," Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar kepada detikcom, Minggu (7/9/2014).
Akbar mengatakan perusahaan yang akan bekerja sama dengan Pemrov DKI dalam pelaksanaan EPR di Rasuna Said adalah Q-Free yang berasal dari Norwegia. "Kalau yang di Kuningan kita kerja sama dengan Q-Free," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alatnya sudah dicoba dan memang sudah bisa mendeteksi mobil mana yang ada OBU-nya dan mana yang tidak," katanya.
Akbar mengatakan, saat ini sedang dilakukan uji coba lanjutan untuk mengetahui daya tahan gerbang ERP yang terpasang di Sudirman. "Ini perlu dilakukan karena alat-alat ini diletakkan di luar sehingga terkena angin dan hujan," katanya.
Akbar menyatakan, penerapan total sistem ERP di Jakarta diperkirakan baru bisa dilakukan pada 2016. Masih lamanya penerapan sistem ini disebabkan masih banyak persiapan yang harus dilakukan.
"Kita masih harus menyiapkan badan yang mengelola EPR, selain itu juga masih harus menyiapkan soal tender dan penegakan hukum jadi memang masih cukup panjang," katanya.
Sistem ERP merupakan satu dari banyak solusi memecah macet di Jakarta. Kendaraan pribadi yang lewat di jalan-jalan tertentu harus membayar dalam waktu-waktu saat lalu lintas padat. Pemprov DKI akan menyediakan 100 bus tingkat gratis sebagai shuttle bus untuk menunjang program ini.
(nal/nrl)