Polisi yang tertangkap di Malaysia terkait kasus narkotika, AKBP Idha Endri Prastiono ternyata memiliki rumah kontrakan di Bekasi. Rumah tersebut kini dalam keadaan kosong.
Pantauan detikcom di lokasi, Jl Lubuk Kasih No. R 14, RT 01/05, Perumahan Jatiwaringin Asri 2, Bekasi, rumah dalam keadaan terkunci. Lampu rumah berpagar warna kuning emas itu terlihat menyala.
Di dalam teras rumah terlihat mobil Ford putih dengan nopol B 1316 SRC. Tak jelas milik siapa mobil yang ditinggalkan di rumah kosong tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahmadi, AKBP Idha dan istrinya, Titi Yusfianti jarang datang ke rumah kontrakannya yang terbilang luas itu. Hanya sekitar satu atau dua kali dalam sebulan.
"Jarang-jarang (datang). Waktu pertama ngontrak bilang ke saya tugasnya di Medan. Katanya (ngontrak) cuma untuk tempat transit. Tapi terakhir saya tanyain udah pindah tugas di Kalimantan," kata Ahmadi yang baru selesai senam bersama warga di lapangan kompleks itu.
AKBP Idha sendiri jarang bersosialisasi dengan warga jika tengah datang ke rumah kontrakannya ini. Idha bersosialisasi hanya saat datang ke masjid kompleks untuk salat.
"Saya ketemu dia kalau cuma ke masjid. Kalau dia ke sini pasti ke masjid, salatnya rajin," jelas Ahmadi.
Saat pertama kali mengontrak, AKBP Idha melapor ke Ahmadi bahwa rumah itu akan ditempati adiknya jika Idha dan Titi sedang berada di Medan. Idha bahkan meninggalkan fotokopi KTP adiknya yang dimaksud. Meski begitu, Ahmadi tidak mengetahui apakah adik yang dimaksud itu adalah Agung Adiyaksa, adik Titi yang ditangkap BNN karena kasus peredaran sabu.
"Waktu laporan nyebut namanya Pak Pras (Prastiono). Nunjukin KTP aslinya tapi ninggalin fotokopi KTP adiknya. Katanya adiknya yang mau tinggal di situ. Tapi nggak ditempatin juga. Awal-awal ngontrak emang rumahnya ditempati keluarganya, tapi ke sininya nggak lagi," Ahmadi menuturkan.
"Anaknya suka ke sini, kalau nggak salah kuliah di Bandung. Perempuan. Pak Pras bilang ke saya anaknya 2, tapi yang suka datang yang kuliah di Bandung itu, ITB kalau nggak salah. Satunya lagi nggak pernah lihat saya. Nggak pernah ke sini," sambung Ahmadi.
AKBP Idha ditangkap Polisi Diraja Malaysia di Kuching pada 29 Agustus lalu bersama Bripka MP Harapap. Keduanya merupakan anggota Polda Kalimantan Barat. Istri AKBP Idha, Titi disebut BNN juga masuk dalam lingkaran sindikat narkotika internasional.
(ear/jor)