Aksi menggambar di kertas sepanjang 500 meter tersebut merupakan peringatan 10 tahun meninggalnya Munir dengan tajuk "1 Munir Mati, Tumbuh Munir 1000". Peringatan itu diawali dengan teatrikal oleh seniman Babahe dan 100 mahasiswa di Car Free Day Semarang.
Aksi tersebut memperlihatkan jenazah Munir yang dibuat dari batang pisang yang dibalut kain kafan dibawa masuk ke dalam lingkaran yang dibuat mahasiswa. Di dalam lingkaran seniman Babahe menerima jenazah dengan wajah sedih. Dengan menyanyikan lagu Gugur Bunga, mereka menancapkan banyak bendera merah putih kecil ke jenazah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah aksi teatrikal, puluhan seniman menggoreskan kuas mereka di atas kertas panjang yang terbentang. Gambar tersebut antara lain memperlihatkan wajah Munir yang sedih dengan tangan bersimbol tanda tanya, kemudian ada juga gambar peswat berkepala babi menggambarkan pesawat Garuda Indonesia GA 974 yang menjadi lokasi tewasnya Munir 7 September 2004 lalu.
Ketua Panitia, Rukardi mengatakan Direktur Eksekutif Lembaga Pemantauan HAM Indonesia Imparsial itu tewas dalam usia 38 tahun karena racun arsenik yang dicampur dalam jus jeruk di pesawat saat melakukan perjalanan menuju Amsterdam. Namun hingga 10 tahun ini kasus pembunuhan itu tak juga terungkap.
"Pergantian tampuk kepemimpinan bangsa ini dari SBY ke Jokowi harus jadi momentum untuk membongkar kasus-kaus pelanggaran HAM berat. Jangan sampai kelamnya sejarah membebani langkah negeri ke depan," kata Rukardi.
Dalam aksi itu, lanjut Rukardi, ada tuntutan yang disampaikan antara lain menuntut agar Presiden Jokowi menuntaskan kasus Munir kemudian membentuk tim pencari fakta terkait Widji Tukul dan 13 aktivis 1998.
"Kematian Munir 10 tahun lalu satu dari ribuan persoalan. Bukan kematian yang disesali, namun perjuanhan kenapa berhenti? Ini bentuk perjuangan belum selesai," ujarnya.
Selain itu turut dipajang sejumlah lukisan bergambar Munir di depan Gedung DPRD Jateng. Peringatan 10 tahun kematian Munir tidak hanya di CFD Semarang, namun akan berlanjut hingga hari Kamis di Gedung Notariat FH Undip Pleburan dengan berbagai kegiatan.
(alg/rmd)